news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PPKM Makin Longgar, Mobilitas Warga ke Mal Sudah Seperti Sebelum Pandemi

5 Oktober 2021 21:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mal Central Park, Jakarta Barat. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mal Central Park, Jakarta Barat. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia konsisten menurun. Di Jawa-Bali, misalnya, status PPKM Level bahkan tak ada lagi yang ada di angka 4. Sejumlah aturan pun terus dilonggarkan.
ADVERTISEMENT
Nonton bioskop, misalnya, kini diperbolehkan dengan kapasitas maksimal 25 persen. Makan di tempat pun kini boleh lebih dari satu jam. Meski begitu, masyarakat tetap wajib mengikuti prokes. Aktivitas publik juga dimonitor melalui aplikasi PeduliLindungi.
Di tengah pelonggaran aktivitas publik itu, mobilitas masyarakat di Indonesia ikut naik. Masyarakat mulai berani mengunjungi tempat-tempat publik.
Lantas, seperti apa gambaran mobilitas masyarakat Indonesia saat ini?
Berdasarkan data Google Mobility Report, aktivitas masyarakat ke mal sudah seperti sebelum pandemi. Google bahkan mencatat ada kenaikan 1 persen jika dibandingkan dengan situasi normal.
Ilustrasi GPS. Foto: Pixabay
Dasar pengukuran yang dilakukan Google untuk menentukan naik turunnya mobilitas adalah data nilai median periode 3 Januari-6 Februari 2020 atau saat sebelum pandemi (baseline). Artinya, naik atau turunnya data mobilitas di suatu wilayah ditentukan oleh periode hari tertentu terhadap data di masa sebelum pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, mobilitas masyarakat ke sektor retail seperti mal pada 29 September ada di angka 1. Artinya, mobilitas ke tempat itu naik 1 persen dari nilai median periode 3 Januari-6 Februari 2020 atau saat situasi normal.
Grafik di bawah ini menggambarkan tren mobilitas dari hari ke hari. Acuannya adalah baseline sebelum pandemi. Kita bisa melihat pula, misalnya, mobilitas ke toko bahan makanan naik 22 persen dibanding sebelum pandemi.
Meski begitu, kami juga mengukur data mobilitas saat PPKM darurat terhadap penerapan PPKM level. Titik pijaknya adalah data PPKM darurat pada 14 Juli 2021 (Rabu) terhadap data 29 September 2021 (Rabu).
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Perubahan Mobilitas untuk Retail dan Rekreasi (Naik 20%)
ADVERTISEMENT
Data mobilitas masyarakat pada kategori ini menujukkan beberapa tempat. Yakni antara lain restoran, kafe, mal, taman hiburan, museum, perpustakaan, dan bioskop.
Berdasarkan kurva di atas, mobilitas masyarakat ke berbagai lokasi tersebut mengalami kenaikan sebanyak 20 persen sejak 14 Juli lalu.
Perubahan Mobilitas untuk Toko Bahan Makanan dan Apotek (Naik 10%)
Pada kategori ini, tempat yang menjadi mobilitas utama masyarakat adalah tempat seperti pasar grosir, gudang makanan, toserba, toko makanan khusus, toko obat, dan apotek.
Berdasarkan kurva, mobilitas masyarakat ke beberapa lokasi tersebut memiliki kenaikan sebanyak 10 persen sejak 14 Juli lalu.
Perubahan Mobilitas Taman atau Pantai (Naik 15%)
Dalam kategori ini, mobilitas masyarakat mengarah pada tempat-tempat seperti taman nasional, pantai umum, marina, taman hewan peliharaan, lapangan terbuka, dan taman umum.
ADVERTISEMENT
Kurva terkait mobilitas masyarakat ke lokasi tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 15 persen sejak 14 Juli. Hal itu mengalami kenaikan yang pesat apabila berbanding dengan beberapa pekan lalu.
Perubahan Mobilitas Tempat Kerja (Naik 18%)
Tak jauh berbeda dengan kategori sebelumnya. Kategori tempat kerja juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 18 persen.
Artinya, apabila dibandingkan dengan tanggal 14 Juli lalu sudah semakin banyak orang-orang yang bekerja dari kantor atau WFO.
Perubahan Mobilitas Stasiun dan Terminal (Naik 23%)
Kategori ini meliputi pusat transportasi umum misalnya stasiun KRL, kereta bawah tanah, bus, dan kereta api.
Berdasarkan kurva di atas, mobilitas masyarakat ke lokasi-lokasi tersebut telah mengalami kenaikan sebanyak 23 persen sejak 14 Juli lalu. Kenaikan ini merupakan yang terbanyak, karena masyarakat kerap menjadikan transportasi umum sebagai mobilitas mereka.
ADVERTISEMENT
Perubahan Mobilitas untuk Area Pemukiman (Turun 8%)
Kategori terakhir meliputi tempat seperti rumah atau apartemen. Berdasarkan grafik di atas, trennya terus mengalami penurunan. Contohnya, per tanggal 29 September, mobilitas mengalami penurunan sebesar 8 persen.
Penurunan mobilitas di kategori ini berbanding lurus dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat ke tempat-tempat dalam 5 kategori sebelumnya. Antara lain seperti mal, pasar, tempat kerja, pantai, dan terminal.