PPLN Positif Omicron dari UEA ke RI Mayoritas Hanya Transit di Dubai

15 Januari 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga negara India saat penerbangan pertama dari Dubai ke India di Bandara Internasional Dubai, UEA. Foto: Bandara Internasional Dubai / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga negara India saat penerbangan pertama dari Dubai ke India di Bandara Internasional Dubai, UEA. Foto: Bandara Internasional Dubai / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah kasus varian Omicron di Indonesia masih didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Tak terkecuali mereka yang bertolak dari Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
Namun, Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, mengatakan sebagian besar PPLN yang bertolak dari UEA sebenarnya bukan berangkat langsung dari wilayah negara itu, melainkan hanya transit di Bandara Internasional Dubai.
Dalam kata lain, sebagian besar dari mereka sebenarnya berangkat langsung dari berbagai negara selain UEA.
Hal itu disampaikan dalam diskusi virtual bertajuk “Bersiap Hadapi Gelombang Omicron” MNC Trijaya FM, Sabtu (15/1).
“Jadi begini, kalau bicara pelaku perjalanan, Dubai itu sebagai hub [penerbangan internasional], ya. Kebanyakan mereka yang menggunakan Emirates [maskapai UEA] itu melakukan transit, diduga transit, yang dari Saudi dan negara-negara lain,” kata Husin.
Dubes RI untuk UEA Husin Bagis dalam acara peresmian nama jalan Presiden RI Joko Widodo di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Foto: Dok. KBRI Uni Emirat Arab
“Yang pake Emirates Airlines banyak kena COVID-19. Tidak banyak yang berangkat dari Dubainya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menerangkan, warga ber-KTP UEA yang ke Indonesia cenderung lebih sedikit karena masalah durasi karantina PPLN setibanya di Indonesia.
Sebelum mengalami perubahan pada Jumat (14/1), karantina bagi PPLN berlangsung selama 10 hari. Namun kini, jumlahnya dikurangi menjadi 7 hari.
“Banyak yang dari banyak negara, [seperti di] Amerika, Eropa, Saudi, Turki, semua transit lewat Dubai. Kalau dari lokal sendiri memang banyak yang susah pulang [ke Indonesia] karena harus karantina itu,” jelas Husin.
Per Sabtu (15/1) pagi, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti melaporkan jumlah kasus Omicron di ibu kota mencapai 725 kasus, dengan rincian 545 merupakan PPLN dan 180 merupakan kasus transmisi lokal.