PPP: Jokowi Pilih Listyo Sigit, Tak Bermanfaat Angkat Isu Agama Kapolri

13 Januari 2021 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arsul Sani saat diwawancara di Gedung DPR. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arsul Sani saat diwawancara di Gedung DPR. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Komjen Listyo Sigit Prabowo akhirnya menjawab teka-teki calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Presiden Jokowi telah resmi menyerahkan Surpres calon Kapolri ke Senayan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani berpesan kepada Komjen Sigit agar selalu mendengarkan aspirasi masyarakat.
"PPP menitipkan harapan kepada Pak Listyo Sigit Prabowo agar bisa mendengarkan masukan dari berbagai elemen masyarakat dalam pelaksanaan tugas beliau sebagai Kapolri. Apalagi selama ini beliau dikenal sebagai sosok yang mau mendengar masukan dari banyak pihak," kata Arsul saat dimintai tanggapan, Rabu (13/1).
Arsul menuturkan, PPP menghormati keputusan Presiden Jokowi yang telah menunjuk Komjen Sigit sebagai calon Kapolri dan mengirimkannya kepada DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
"Sebagai eksponen bangsa dari sebuah bangsa dan negara yang majemuk dan memiliki konstitusi yang menjamin persamaan hak dan kedudukan setiap warga negara dalam pemerintahan, maka PPP tidak ingin terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif dan cenderung memecah belah," papar eks Sekjen PPP itu.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit didampingi Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian, dan Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono. Foto: Polri
Atas dasar itu, Arsul menegaskan, PPP memandang tak ada manfaatnya mengangkat isu agama terkait sosok Komjen Sigit.
ADVERTISEMENT
"PPP memandang setelah Presiden Jokowi memutuskan siapa Kapolri yang baru dan yang dipilih Pak LSP, maka tidak ada manfaat dan kebaikannya untuk mengangkat isu agama dari siapa yang menjadi Kapolri," tegas Wakil Ketua MPR itu.
Komjen Sigit sejak sepekan terakhir memang menguat menjadi calon Kapolri. Ia menyisihkan empat nama lain yang direkomendasikan Kompolnas yaitu: Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Arief Sulistyanto dan Komjen Boy Rafli Amar.