Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebagai Ketua Majelis Syariah PPP, meninggalnya KH Maimoen Zubeir (Mbah Moen ) menjadi duka mendalam bagi partai berlambang Kakbah tersebut. Sekjen PPP Arsul Sani mengenang kembali nasihat-nasihat ulama asal Jawa Tengah itu.
ADVERTISEMENT
Arsul mengatakan, Mbah Moen pernah meminta jajaran PPP agar tak menyerang pribadi Prabowo saat Pilpres 2019.
"Ketika PPP pada akhirnya memutuskan mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin tetapi beliau berpesan dan sering kali menegur kami ketika misalnya ada jajaran PPP yang katakanlah menyerang Pak Prabowo agak masuk ke ranah pribadi. Itu tidak segan beliau itu kemudian menegur," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).
"Biasanya mengingatkannya melalui saya atau teman-teman pengurus DPP yang lainnya ini bentuk dari menjaga ajaran agama dan juga nasionalisme beliau pada saat yang bersamaan," imbuhnya.
Arsul menilai sosok Mbah Moen adalah ulama yang nasionalis sebab tak pernah mempertentangkan Islam dan nasionalisme.
Nasihat Mbah Moen lainnya, lanjut Arsul, adalah soal pesan kepada politisi di tengah pragmatisme yang tinggi agar lebih menghindari kerusakan ketimbang mengambil manfaat.
ADVERTISEMENT
"Beliau sering sampaikan kepada kami, para politisi, karena kan politisi sering kali karena sifat pragmatismenya itu kan hanya melihat manfaat jangka pendek, dan tidak memperhitungkan hal-hal yang menimbulkan kerusakan. Ini yang selalu ditekankan beliau," katanya.
Contohnya, rinci Arsul, yakni menambah atau mempertajam keterbelahan di masyarakat akibat kontestasi politik. "Jangan seperti itu kalau ada di dunia politik, artinya menghindarkan kerusakan itu juatru harus diutamakan," tandasnya.