PPP Minta Mendagri Bina Bupati Boltim dan Lumajang yang Adu Mulut soal Bansos

7 Mei 2020 10:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Perang mulut antara Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam dua video terpisah, viral di media sosial. Keduanya adu mulut soal bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga miskin terdampak pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Wasekjen PPP Achmad Baidowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membina kedua bupati itu. Hal itu, menurut dia, perlu dilakukan agar persoalan tidak semakin meruncing.
"Mendagri harus melakukan pembinaan khususnya kepada kedua kepala daerah melalui gubernur masing-masing agar tidak membuat persoalan semakin meruncing. Apalagi Menteri Desa sudah menganggap persoalan regulasi BLT Dana Desa sudah sesuai dan tidak ada masalah," kata Awiek kepada wartawan, Kamis (7/5).
Awiek menyesalkan sikap kedua bupati di tengah pandemi corona. Menurutnya, tindakan tersebut tidak tepat dilakukan saat ini.
"Kejadian adu mulut antara Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar soal bantuan untuk masyarakat di tengah wabah Corona sangat tidak tepat dan tidak bagus dilihat publik," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Awiek mengatakan, setiap daerah pasti memiliki persoalan berbeda dan tidak sama dalam menangani bantuan yang masuk. Sehingga adu mulut antara keduanya tak seharusnya terjadi.
"Termasuk besaran bantuan di setiap wilayah pasti tidak sama. Karena jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, kesiapan infrastruktur penunjang hingga kondisi geografis," jelasnya.
Petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama Kemensos kepada salah seorang KPM di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Foto: Dok. Kemensos
Sebagai anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), semestinya kedua bupati dapat menjalin komunikasi yang baik. Bahkan dapat saling berbag pengalaman dalam penanganan COVID-19.
"Dalam situasi seperti sekarang ini, segenap elemen bangsa harus bersatu, bersama-sama menangani COVID-19 agar segera tuntas," pungkasnya.
Adu mulut antara kedua bupati itu terjadi karena mereka saling menyalahkan. Bupati Thoriqul yang merupakan politisi PKB meminta Bupati Sehan tidak menyalahkan menteri.
ADVERTISEMENT
Merespon hal itu, Bupati Sehan menjelaskan apa yang dipersoalkannya kepada pemerintah pusat. Dia mengaku mempersoalkan prosedur rakyat untuk mendapatkan bantuan yang menurutnya tidak efisien.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.