PPP: New Normal Jangan Pilih-pilih Tempat, Masjid Juga Harus Dibuka

26 Mei 2020 12:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat muslim memadati Masjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Minggu (24/5). Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
zoom-in-whitePerbesar
Umat muslim memadati Masjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Minggu (24/5). Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mempersiapkan penerapan kebijakan new normal (kehidupan normal baru). Hari ini, Presiden Jokowi bahkan telah meninjau MRT Bundaran HI, untuk melihat penerapan standar new normal.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) mengatakan jika kebijakan itu akan segera diberlakukan, maka tempat ibadah juga harus dibuka.
"Kebijakan new normal ini juga seharusnya berlaku untuk semua kehidupan sosial masyarakat termasuk tempat ibadah, kantor bekerja maupun belajar. Setelah mal dibuka, maka tempat ibadah pun seperti masjid, musala seharusnya kembali buka dengan tetap mengikuti standar new normal," kata Awiek kepada wartawan, Selasa (26/5)
"Dengan demikian, maka new normal itu tidak pilih-pilih tempat dan berlaku umum sesuai standar," sambungnya.
Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Dok. Agus Suparto
Sekretaris Fraksi PPP DPR itu mendukung penerapan new normal, namun dia juga mengingatkan agar aspek kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan.
"Dimulainya kehidupan new normal yakni beraktifitas seperti biasa dengan memerhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan. New normal itu memadukan antara kesehatan dengan perekonomian. Keduanya sama-sama penting dan didesain untuk jalan bersama-sama tidak saling menafikan," sebut Awiek.
ADVERTISEMENT
Soal pembukaan rumah ibadah sebelumnya pernah disuarakan oleh Anggota Komisi VIII F-PKS Bukhori Yusuf dan Wakil Ketua Komisi VIII F-Gerindra Moekhlas Sidik. Mereka menilai masjid seharusnya ikut direlaksasi jika pelonggaran transportasi publik sudah dilakukan.
Kepala Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengatakan penerapan new normal direncakan Juli sudah bisa dimulai.
Banyak pihak mengkritik rencana pemerintah itu, sebab kurva kasus positif COVID-19 di Indonesia tak kunjung melandai. Terlebih, kapasitas melakukan tes massal berbasis PCR juga belum maksimal.
-----------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**********
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.