news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PPP soal Dapat 1 Menteri: Jika Ada Wamen, Pak Jokowi Tak Lupa Kami

23 Oktober 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Istana Merdeka, Jakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. Dalam struktur kabinet itu, PPP sebagai partai pengusung hanya mendapatkan satu pos kementerian yakni Menteri PPN/Kepala Bappenas yang diberikan kepada Plt Ketum Suharso Monoarfa.
ADVERTISEMENT
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan partainya yakin Jokowi akan memberikan posisi lain selain menteri. Apalagi, kata dia, jika Jokowi mempertimbangkan adanya posisi wakil menteri di sejumlah pos tertentu.
"PPP yang mungkin banyak bagi para internal PPP mempertanyakan kok dapat cuma satu, Gerindra kok dua segala macam. Kan kita dari perspektif power sharing itu kan kita, enggak bisa melihat apa seolah-olah power sharing yang diberikan kepada PPP hanya di kabinet saja," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Rabu (23/10).
"Kita kan tidak tahu Pak Jokowi misalnya ada pikiran untuk katakanlah di beberapa kementerian ada posisi wakil menteri," tambahnya.
Wakil Ketua MPR, Arsul Sani tiba di Rumah Dinas Jusuf Kalla mengantar undangan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Foto: Kevin S. Kurnianto
Arsul meyakini Jokowi tak akan melupakan PPP dan memberikan posisi jabatan lain ke partainya. Terlebih, PPP merupakan salah satu partai yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sejak awal.
ADVERTISEMENT
"Masa sih dia enggak ingat PPP gitu loh, untuk nambahin gitu loh kan juga ada posisi-posisi jabatan publik yang lain. Seperti kepala badan atau jabatan lain yang selama ini juga banyak diisi dari parpol. Masa Pak Jokowi dan Ma'ruf enggak ingat PPP, enggak akan lupa lah kita percaya itu," kata dia.
Sementara itu, menurut Wasekjen PPP Achmad Baidowi sejumlah pos kementerian seperti menteri agama, menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri pendidikan dan kebudayaan, serta menteri pariwisata dan ekonomi kreatif membutuhkan wakil menteri untuk mengejar target program pemerintah. Terlebih, latar belakang sejumlah menteri yang menjadi pertimbangan.
"Beberapa menteri memerlukan jabatan wakil (menteri) jika dilihat dari banyaknya tugas serta latar belakang menteri. Hal ini untuk mempercepat akselerasi pelaksanaan program. Karena ini sebaiknya Presiden segera mengisi pos wakil menteri yang dibutuhkan," kata Baidowi.
ADVERTISEMENT