PPP soal KAMI Sebut PKI Baru di Era Jokowi: Buktikan, Nanti Jadi Fitnah

24 September 2020 12:08 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsuddin (tengah) pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin (tengah) pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
ADVERTISEMENT
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengklaim prihatin atas kebangkitan komunisme dan PKI gaya baru di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu disampaikan dalam surat KAMI yang dikirimkan kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Surat yang diteken Presidium KAMI yaitu Rochmat Wahab dan Din Syamsudin itu meminta agar Presiden bertindak serius terhadap munculnya komunisme dan PKI gaya baru yang sudah merambah di jajaran eksekutif dan legislatif.
Merespons hal itu, Wasekjen DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) meminta agar tuntutan KAMI disertai dengan bukti. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan akan menjadi fitnah.
"Sebaiknya dilampirkan bukti-buktinya untuk bisa melakukan tindakan lebih lanjut. Karena kalau tidak disertai bukti maka arahnya menjadi fitnah," kata Awiek saat dimintai tanggapan, Kamis (24/9),
Soal tuntutan KAMI agar Presiden menyerukan penayangan film G30-S/PKI menjelang tanggal 30 September, Awiek menilai hal tersebut merupakan hak KAMI untuk mengusulkan.
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Itu hak mereka mengusulkan, semuanya tergantung Presiden. Toh tanpa instruksi penayangan film, imbauan kewaspadaan terhadap bangkitnya PKI selalu disampaikan. Toh untuk mengingatkan peristiwa G30S/PKI tidak hanya melalui pemutaran film," tegas Wakil Ketua Baleg DPR itu.
ADVERTISEMENT
Berikut 3 tuntutan KAMI kepada Jokowi:
ADVERTISEMENT