PPP soal PDIP Hanya Ingin 2 Paslon di 2024: Tergantung Kalkulasi Politik

31 Mei 2021 12:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP ingin koalisi di Pilpres 2024 hanya melahirkan 2 paslon saja agar tak terjadi putaran kedua. Dengan begitu, diharapkan negara dapat menghemat anggaran dan fokus ke permasalahan yang ada, bukan hanya Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, jumlah capres di 2024 tergantung pada dinamika politik saat membangun koalisi.
"Soal kemudian nanti hanya 2 paslon itu kan dinamika politik dalam penyusunan bangunan koalisi," kata pria yang disapa Awiek itu, Senin (31/5).
"Kalau PPP mengikuti ketentuan UU pemilu yakni syarat dukungan capres 20% kursi atau 25% suara," jelas dia.
Sekretaris Fraksi PPP DPR itu mengatakan UU membuka peluang capres hingga 4 pasangan. Namun, kata dia, semua tergantung kalkulasi politik setiap parpol nantinya.
"UU membuka peluang paslon hingga 4. Namun sekali lagi, soal pilpres ada kalkulasi politik yang kadang berubah di lapangan," kata dia.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara pengumuman cakada PDIP tahap V. Foto: PDIP
Lebih lanjut, Awiek menuturkan, saat ini PPP belum memiliki sikap terkait jumlah capres ideal di 2024. Dia menyebut hal itu tergantung pada kesepakatan koalisi nantinya.
ADVERTISEMENT
"Tergantung kesepakatan koalisi," tutup Awiek.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan partainya akan membangun koalisi di Pilpres 2024. Sehingga diharapkan pilpres 2024 hanya menghadirkan 2 paslon saja.
"Maka kami akan membangun koalisi sehingga pemilu ke depan diikuti dua paslon. Tidak ada dua ronde pemilu presiden supaya energi bangsa bisa difokuskan mengatasi persoalan bangsa," kata Hasto dalam webinar PARA Syndicate, Jumat (28/5).