PPP soal Sandiaga Usul Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Belum Ditentukan

Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono hadiri acara Halal bi Halal di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Plt Ketum PPP Mardiono, menjawab usulan mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno, yang berharap partai bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran daripada menjadi oposisi ke depan. Mardiono mengatakan PPP belum mengambil keputusan apa pun sebelum melaksanakan Rapimnas partai.

"Kita saat ini belum menentukan ya, karena nanti PPP harus melakukan kesepakatan sesuai dengan mekanisme partai yang ada ya. Setidaknya pernah saya sampaikan bahwa setiap keputusan yang strategis bagi PPP itu setidaknya harus melalui forum Mukernas atau Rapimnas," kata Mardiono usai halalbihalal di DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4).

Mardiono juga mengatakan, PPP belum memiliki rencana bertemu dengan Prabowo. Namun, ia memastikan PPP akan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak.

"Belum sih ya kalau untuk bertemu secara langsung dalam konteks untuk meng-arrange waktu tertentu itu adalah belum," katanya.

"Tapi kalau untuk komunikasi politik ya tentu kita tidak berhenti ya terus kami melakukan komunikasi-komunikasi politik itu," tandas Mardiono.

Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno, di Lapangan Islamic Center, Kabupaten Sumedang pada Minggu (28/1). Foto: Dok. Istimewa

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan telah memberikan masukan kepada partainya untuk memberikan dukungan kepada presiden dan wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada Pilpres 2024, PPP mendukung duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Dan menjadi bagian daripada elemen untuk membangun negeri dan tentunya Pak Prabowo ini lagi mengajak semua pihak untuk turut membangun bangsa," kata Sandi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, dikutip dari Antara, Jumat (26/4).

Ia menjelaskan hal tersebut merupakan sebuah ajakan kepada Prabowo-Gibran. PPP akan sangat terhormat bila diajak bergabung dalam sebuah koalisi besar untuk membangun Indonesia ke depannya.

"Harapan kita menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.