news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PPP Surabaya Harap Suharso Vs Gus Yasin di Muktamar Tak Picu Perpecahan

17 Desember 2020 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di depan kantor DPP PPP Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di depan kantor DPP PPP Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
ADVERTISEMENT
PPP akan membuka kegiatan Muktamar ke-IX pada Jumat (18/12) dengan agenda utama pemilihan ketua umum. Saat ini, caketum pun mengerucut ke dua nama yakni Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dan Wagub Jateng H Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Ketua DPC Surabaya PPP Buchori Imron mengatakan pihaknya berharap kedua caketum tak saling bertarung untuk mencegah perpecahan di internal partai kembali terjadi. Dia justru berharap keduanya dapat disandingkan sebagai pengurus seperti Suharso sebagai ketum dan Gus Yasin sebagai sekretaris.
"Kalau bisa disandingkan jangan diduetkan nanti jangan-jangan terjadi perpecahan lagi, karena capeklah kita pecah gara-gara Muktamar. Dulu pecah partai ndak pernah jadi tambah solid tapi malah tambah enggak karu-karuan," kata Buchori saat dihubungi, Kamis (17/12).
Menteri PPN, Suharso Monoarfa, memberi sambutan di Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Harapan kami Surabaya bagimana kedua kader partai terbaik itu bisa bersanding, artinya jalan bersama-sama, mungkin salah satunya jadi sekretaris. Kalau menurut saya ya mungkin Pak Suharso sebagai senior tentu ketum kemudian sekretarisnya Gus Yasin kan gitu," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, bersandingnya Suharso dan Gus Yasin menjadi pilihan terbaik. Buchori pun tak ingin perpecahan Romahurmuziy dan Djan Faridz kembali terulang. Untuk itu, ia berharap Suharso dan Gus Yasin melakukan konsolidasi sebelum Muktamar dimulai.
"Itu menurut saya yang terbaik karena dulu andaikan Pak Djan Faridz bersama Gus Romi bersanding dulu, tidak semaunya berebut ketum mungkin partai tdk akan menjadi seperti ini," sebutnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen Zubair. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Sebelum Muktamar berlangsung ya mestinya berunding dulu berdua bagaimana yang terbaik seperti apa untuk partai ke depan. Ya mesti harus ada yang ngalah harus ada yang legowo, harus ada yang saling suka saling take and give saling memberi dan menerima di partai," jelas Buchori
Meski begitu, ia mengatakan DPC Surabaya belum menentukan pilihan akan mendukung siapa sebagai ketum. Sebab, pihaknya ingin Muktamar berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kami belum menentukan poros karena memang kami tidak ingin berporos-porosan itu. Kami ingin polos saja ingin ngikut saja yang penting bagaimana PPP ke depan masih punya masa depan. Jangan sampai karena persaingan, pertarungan satu dengan yang lain akhirnya partai semakin mengecil," tandas dia.