Prabowo Akan Bikin Buku soal Orde Baru: Nanti Kalau Butuh Uang

3 Maret 2019 11:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02 Prabowo Subianto hadiri konsolidasi Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Grand Sahi Hotel, Jakarta. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto hadiri konsolidasi Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Grand Sahi Hotel, Jakarta. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto berniat membuat buku soal apa yang dialaminya selama bertugas sebagai anggota TNI di Orde Baru. Namun, dia belum menyebutkan kapan dirinya akan menerbitkan buku itu.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri silaturahmi dengan Aliansi Pencerah Indonesia (API) yang merupakan eksponen Muhammadiyah. Saat itu, Prabowo tengah menceritakan pengalamannya menjadi perwira TNI di era Orde Baru, termasuk saat reformasi tahun 1998.
"Suatu saat mungkin, pelan terungkap. Suatu saat akan tulis buku, tapi nanti kalau butuh uang supaya populer. Saya butuh uang juga sekarang, saya rasa buku saya agak best seller ya," kata Prabowo, Minggu (3/3).
"Kadang di ruang tertutup saya sampaikan ke Pak Amien (Rais), tapi kalau ke khalayak, nantilah, apalagi ada TV. Saya tidak mempermasalahkan masa lalu, tapi tidak boleh masuk lubang yang sama," tambah dia.
Suasana di acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Grand Sahid Hotel, Jakarta. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Prabowo memang tak menyebutkan secara detail apa saja yang akan dibahas dalam buku yang ditulisnya itu. Tapi, paling tidak, dia akan mengungkapkan bagaimana kondisi Indonesia yang pernah berjaya dengan swasembada pangan lalu tiba-tiba terpuruk dan dianggap remeh oleh bangsa lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita dianggap lebih rendah dari anjing. Baca bukunya Mochtar Lubis, ini bukan saya karang. Ini bangsa luas, keturuan Sriwjaya, Majapahit, Kartanegara, bangsa ini diangkap tidak bisa bikin apa-apa," kata Prabowo.
"Selama 25 tahun kita jadi anak emas dari Barat, kita jadi the darling of the World Bank, mereka selalu mengatakan the fundamental Indonesia very strong, tapi kemudian anjlok. Memang saya tidak punya gelar ekonom. Tapi saat itu bertanya apayang terjadi pada bangsa, tapi setelah saya pelajari, ada angka-angka, dan saya lihat fenomena itulah masalah bangsa," tutur Prabowo.
Capres 02 Prabowo Subianto hadiri konsolidasi Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Grand Sahi Hotel, Jakarta. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Selain itu, Prabowo juga mengaku merasa terhormat bisa mendapat kepercayaan jadi capres di Pilpres 2019. Ia seringkali merasa tidak enak karena mendapat amanah begitu besar.
ADVERTISEMENT
"Saya nyatakan sekali lagi, saya hanya menjadi alat untuk umat dan bangsa Indonesia. Saya ngerti dan paham, kadang hasrat dari rakyat sudah merasa bahwa Prabowo-Sandi menjadi lambang harapan baru. Tapi bagi saya, saya sebetulnya agak enggak enak, kalau dengar nama saya disebut sering begitu. Saya merasa saya manusia biasa enggak ada kelebihan," ucap dia.
Acara silaturahmi tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN dan tokoh reformasi Amien Rais. Saat tiba di ruangan tersebut, Prabowo disambut oleh teriakan Prabowo Presiden.