Prabowo: Bagaimana pun Niat Kita Baik, Ada Pihak yang Selalu Ingin RI Lemah

9 Juli 2021 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto, Minggu (28/3) melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang H.E. Nobuo Kishi, di Tokyo, Jepang.  Foto: Dok. Kemenhan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto, Minggu (28/3) melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang H.E. Nobuo Kishi, di Tokyo, Jepang. Foto: Dok. Kemenhan
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto kembali menegaskan, seluruh permasalahan menyangkut pertahanan merupakan rahasia negara. Sehingga pertahanan negara tidak bisa diungkap secara terbuka dan detail.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, jika masalah pertahanan diungkap secara jelas, hal itu akan membahayakan negara. Sebab, ada pihak ingin Indonesia selalu dalam posisi lemah.
"Masalah pertahanan ini sebenarnya rahasia, agak rawan kita banyak bicara rinci di depan forum yang bisa direkam dan dipelajari oleh pihak lain," kata Prabowo dalam webinar Unpad, Jumat (9/7).
"Karena saudara bagaimana pun niat kita baik ada pihak yang selalu ingin Indonesia dalam posisi lemah, apalagi negara Indonesia, negara NKRI," tambah dia.
Dalam pertahanan setiap negara, Prabowo menuturkan, tidak ada istilah kawan abadi maupun lawan abadi. Eks Danjen Kopassus itu mengatakan hanya ada kepentingan abadi.
"Dalam persaingan antar bangsa tidak ada like and dislike, tidak ada kawan abadi dan lawan abadi yang ada hanya kepentingan abadi, dalam hubungan antara negara yang dipikirkan adalah negara dia dulu, dia tidak ada urusan," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo menambahkan, setiap negara pasti akan memikirkan terlebih dahulu keuntungan yang diperoleh dari negara lainnya dan Indonesia sudah harus menyadari hal ini.
"Kalau bersahabat dengan kita, dia bersahabat karena memang dia harus bersahabat atau perlu, tapi kalau bisa dia menarik keuntungan dari kerusakan kita. Kalau dia bisa menarik keuntungan dari penderitaan, kalau dia bisa mengambil kekayaan kita dia akan ambil. Jadi kita tidak boleh naif," jelas Prabowo.
Defile Alutsista TNI saat HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta TImur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Oleh sebab itu, Ketum Gerindra itu mengatakan, negara yang tak memahami pentingnya konsep pertahanan sudah pasti akan dijajah oleh negara lain.
"Jadi sekali lagi kita paham orang itu tidak populer tapi ini kuncinya bangsa dan negara yang tidak siap untuk perang, nasibnya selalu dijajah orang lain," tutup Prabowo.
ADVERTISEMENT