Prabowo Bentuk Tim Investigasi Usut Dugaan Korupsi Asabri

20 Januari 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri yang merugikan negara Rp 16,7 triliun lebih.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut penyelidikan Asabri juga telah didukung sejeumlah pihak yakni kepolisian dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Iya, Asabri sudah kita bentuk tim investigasi. Juga saya kira penegak hukum sudah bertindak," kata Prabowo di Gedung DPR, Senayan, Senin (20/1).
Saat ini, kata mantan Danjen Kopassus itu, tim investigasi sudah mulai bekerja untuk mengusut aliran uang Asabri. Namun, ia enggan menyampaikan siapa yang memimpin tim tersebut. Mantan Danjen Kopassus itu ingin penegakan hukum dapat dilakukan.
"Sudah, sudah (jalan). Ya kita akan tegakkan hukumlah semuanya," tutup Prabowo.
Sejauh ini, BPK mulai mengaudit investigasi pada BUMN asuransi tentara nasional itu untuk menemukan aliran dana yang ada. Pihak kepolisian juga telah membentuk tim investigasi.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan tim itu akan dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Saya sedang memerintahkan ke Bareskrim untuk membikin tim gabungan dari Dittipidkor sama Dirkrimsus Polda Metro untuk melakukan langkah-langkah verifikasi dan penyelidikan. Akan dikerjakan langsung oleh tim yang dipimpin Kabareskrim,” Jumat (17/1).
Anggota VI BPK Harry Azhar Azis mengatakan, perkiraan jumlah kerugian ASABRI Rp 16,7 triliun di antaranya berasal dari salah penempatan investasi saham dan reksa dana. Dugaan tersebut telah dibahas dalam rapat internal BPK kemarin.
"Sudah tadi dilaporkan (dalam rapat) ada potensi kerugian sekitar Rp 16,7 triliun di dua tempat, di reksa dana sekitar Rp 6,7 triliun dan saham Rp 9,7 triliun," kata dia saat ditemui kumparan di Gedung BPK RI, Jakarta, Rabu (15/1).
ADVERTISEMENT
Harry mengakui, ada portofolio investasi saham milik ASABRI yang nilainya anjlok sehingga berpotensi merugikan perusahaan hingga triliunan rupiah. Tapi, ada juga yang masih bagus dan perusahaan masih memperoleh peruntungan.