Prabowo: Diplomasi Indonesia Kreatif dan Luwes, Tak Sekadar Rutin

30 September 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, bersama para Atase Pertahanan negara tetangga di Komplek Kementerian Pertahanan, Jakarta. Foto: Dok. Humas Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, bersama para Atase Pertahanan negara tetangga di Komplek Kementerian Pertahanan, Jakarta. Foto: Dok. Humas Kemhan RI
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR membahas pengesahan kerja sama Indonesia dengan pemerintah Kerajaan Swedia dalam bidang pertahanan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan Indonesia menganut politik luar negeri yang kreatif dan luwes dalam menjalin hubungan bilateral. Karena itu, kata dia, Indonesia banyak menjalin kerja sama dengan negara lain dalam sejumlah bidang.
"Politik luar negeri Indonesia dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif dan antisipatif. Tidak sekedar rutin dan reaktif tetapi juga teguh dalam prinsip dan pendirian serta rasional dan luwes," kata Prabowo secara virtual, Rabu (30/9).
"Sejalan dengan peningkatan hubungan tersebut, semakin meningkat pula kerja sama internasional dalam berbagai bentuk perjanjian internasional termasuk kerja sama dalam bidang pertahanan," sambung dia.
Ketum Gerindra itu menuturkan politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Hubungan luar negeri yang dilandasi politik bebas aktif merupakan salah satu tujuan pemerintah RI yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa," kata dia.
Selain itu, kata Prabowo, pemerintah juga ingin ikut melaksanakan misi perdamaian dunia. Dengan adanya perkembangan teknologi, Prabowo mengatakan intensitas kerja sama Indonesia dengan negara lain semakin meningkat.
"Dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Perkembangan dunia yang ditandai pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan intensitas hubungan dan interpendensi antar negara," tandas Prabowo.