Prabowo Gandeng TNI Tambah Kapasitas Bed Pasien COVID-19 di 110 RS Militer

15 Juli 2021 9:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Prabowo Subianto meninjau penambahan tempat tidur di RS satelit milik Kemhan. Foto: Dok. Humas Kemhan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto meninjau penambahan tempat tidur di RS satelit milik Kemhan. Foto: Dok. Humas Kemhan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menggandeng tiga matra TNI untuk membantu pemerintah meningkatkan kapasitas faskes dalam penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tak main-main, dalam rencana itu Prabowo menargetkan penambahan fasilitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 di 110 RS militer milik TNI.
"Kita akan bertanya, berapa tempat tidur yang bisa ditambah,Ini sedang kita perjuangkan. Nanti kita akan lihat, nanti kita akan inventarisir," ujar Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).
Menhan Prabowo Subianto meninjau penambahan tempat tidur di RS satelit milik Kemhan. Foto: Dok. Humas Kemhan
Prabowo berharap rencana itu terealisasi secepat mungkin. Sehingga RS TNI dapat menambah setidaknya 200 tempat tidur dan membantu tambahan 22.000 tempat tidur se-Indonesia.
Dengan demikian, beban RS umum dalam penanganan COVID-19 dapat berkurang.
"Jadi, kita cukup mem-back up rumah sakit-rumah sakit umum yang lain," ucap Prabowo.
Menhan Prabowo Subianto meninjau penambahan tempat tidur di RS satelit milik Kemhan. Foto: Dok. Humas Kemhan
Untuk saat ini, kata Prabowo, Kemhan tengah menyiapkan 1.650 tempat tidur tambahan untuk pasien COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Penambahan jumlah tidur tersebut termasuk pula fasilitas ICU dan HCU.
ADVERTISEMENT
"Di Sentul (kawasan Indonesia Peace and Security Center/IPSC, red) ada asrama untuk pasukan siaga, kita ubah jadi rumah sakit. Di Rumpin ada badan pendidikan juga. Itu adalah Pusdik Bela Negara. Sementara tidak ada kursus, ubah jadi rumah sakit," ungkap Prabowo.
Untuk faskes yang disiapkan tersebut, Prabowo memastikan akan disiagakan sejumlah nakes di antaranya dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dan dokter anestesi.
"Yang paling berat dirawat di RS dr. Suyoto, yang menengah dan tidak terlalu berat dialihkan ke rumah sakit lain. Tapi tentunya kita lihat urgensi, ya," kata Prabowo.