Prabowo: Kita Punya Tradisi Demokrasi Meski Sering Mengecewakan

16 Agustus 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno di Kantor Kementerian Pertahanan. Foto: Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno di Kantor Kementerian Pertahanan. Foto: Kemhan RI
ADVERTISEMENT
Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara mengenai tradisi demokrasi di Indonesia. Menurut Prabowo, semangat demokrasi bagi suatu bangsa adalah hal yang baik.
ADVERTISEMENT
Bagi Prabowo, Indonesia punya pencapaian yang amat berharga yaitu semangat persatuan sebagai bangsa dan demokrasi. Meskipun, jalannya demokrasi di Indonesia belum sempurna.
"Kita punya bahasa kebangsaan, Pancasila dan kita bagaimana pun sudah punya tradisi demokrasi. Walaupun tidak sempurna, banyak kekurangan, sering mengecewakan tapi at least we have that," ujar Prabowo dalam pidato kebangsaan memperingati 50 Tahun CSIS, Senin (16/8)
"Sekarang mau dirikan partai boleh, silakan, jadi bebas," tambah eks Danjen Kopassus ini.
Prabowo kemudian bicara soal praktik demokrasi dalam pembentukan parpol di Indonesia. Menurut dia, dukungan dari rakyat tergantung dari apa yang ditawarkan partai. Mulai dari latar belakang pemikiran hingga ide perjuangan pada rakyat.
Prabowo Subianto. Foto: Adek Berry/AFP
Ia lalu berbicara pengalaman di Gerindra yang tiap pemilu mendapatkan kenaikan suara.
ADVERTISEMENT
"Kalau Anda, kalau kita, kita hanya perjuangkan yang penting saya dapat jabatan, yang penting saya duduk, ya pasti juga enggak terlalu laku. Tetapi, saya, Gerindra, yang saya alami adalah bukti bahwa kita mendirikan partai, kita datang ke rakyat, dari tahun ke tahun lumayan kita bertahan dan kita meningkat," beber Menhan RI ini.
Lebih lanjut, di alam demokrasi Indonesia saat ini, Prabowo menceritakan pengalamannya saat kampanye. Ini merupakan cermin terkadang rakyat Indonesia sangat sederhana dalam berpikir.
"Waktu saya kampanye kadang-kadang mereka rakyat itu terutama emak-emak itu sangat berani dan jujur. Kadang-kadang mereka langsung to the point saja: 'Sudah, Pak jangan kebanyakan pidato, jadi sudah enggak penting apa yang Bapak perjuangkan, gimana, Pak anak-anak kami dapat susu enggak? mereka kadang-kadang begitu," ungkap Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kita harus berani hadapi itu. Dengan demikian saya berharap kita sebagai bangsa Indonesia akan jujur kepada diri kita sendiri. Jangan kita berpegang pada mantra. Ini saya sampaikan benar-benar dengan niat yang baik," tandas Prabowo.