Prabowo: Negara Kaya Tanpa Pertahanan Kuat Akan Diinjak-Injak Bangsa Lain

5 Desember 2021 17:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan peluncuran Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero). Foto: Kemhan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan peluncuran Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero). Foto: Kemhan
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto mengingatkan pentingnya sebuah sistem pertahanan yang kuat bagi sebuah negara. Negara dengan kekayaan melimpah akan tetap diinjak-injak negara lain jika gagal mewujudkan sistem pertahanan yang baik dan tangguh dalam menjaga kedaulatannya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan peluncuran Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero) pada Minggu (5/11).
"Kita sampaikan bahwa tujuan nasional yang pertama adalah melindungi segenap tumpah darah. Berarti pertahanan tidak boleh diabaikan. Negara kaya tanpa pertahanan yang kuat, negara itu akan diinjak-injak oleh bangsa lain. Akan didikte oleh bangsa lain. Kekayaannya akan dirampas. Karena itu, Presiden republik Indonesia, Bapak Joko Widodo menaruh perhatian yang sangat besar terhadap pertahanan," ujar Prabowo di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/12).
"Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Dengan juga ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," sambungnya.
Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero). Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
Lebih lanjut, Prabowo berharap ke depan dapat memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negeri. Hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang baik di dalam negeri yang tentunya ditopang oleh industri pertahanan dalam negeri (Indhan).
ADVERTISEMENT
Pembangunan kapal ini bertujuan untuk memperkuat dan memodernisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) yang merupakan bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan.
Kapal KCR sendiri masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta sesuai fungsinya, pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.
"Karena itu harapan pemerintah tentunya, harapan rakyat tentunya adalah kemampuan ini harus digunakan. Semua investasi rakyat di asset ini harus dijaga dengan sebaik baiknya," kata Prabowo.
Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan peluncuran Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero). Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
"Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Prabowo berkomitmen untuk terus mengutamakan produksi alutsista dalam negeri dalam rangka upaya modernisasi sistem pertahanan. Hal ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional di bidang pertahanan negara pasca krisis akibat pandemi COVID-19.
"Peningkatan kualitas produk pertahanan dalam negeri saat ini menjadi salah satu target utama Kemenhan dalam upaya memperkuat pertahanan Indonesia. Kemandirian pertahanan dalam negeri akan berdampak baik pada peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Acara yang digelar di Surabaya ini turut dihadiri oleh Pangilma TNI Jendera Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, serta Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.
Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan peluncuran Kapal Cepat Rudal buatan PT. PAL Indonesia (Persero). Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang, memiliki berat 500 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi full load serta endurance 5 hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2400 Nm pada kecepatan 20 knot.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627. Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi, sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.