Prabowo Sebut ASN Pendukungnya Banyak yang Diancam

16 Maret 2019 18:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara Silaturahmi dengan Purnawirawan TNI-Polri dan Relawan di Gor Otista. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara Silaturahmi dengan Purnawirawan TNI-Polri dan Relawan di Gor Otista. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto menyinggung soal banyaknya dukungan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pasangan nomor urut 02 itu. Ia mengakui pilihan ASN tersebut memiliki banyak rintangan.
ADVERTISEMENT
"Survei (menunjukkan) ASN sebagian besar dukung 02. Banyak kami dengar ASN diancam-ancam, dipanggil. Betul enggak?" kata Prabowo saat bersilaturahmi dengna purnawirawan TNI-Polri di GOR Otista, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (16/3).
Ia kemudian mengibaratkan peristiwa ini saat Indonesia dalam masa penjajahan. Prabowo bercerita para pejabat pribumi saat itu diperintah agar hormat dan setia kepada Ratu Belanda.
“Eh koe orang, koe orang harus setia ya, setia kepada Ratu Belanda. Masa dia mau lawan orang bawa senjata,” tutur Prabowo meniru logat para kompeni.
Namun, Prabowo berujar para pejabat pribumi ini tidak bodoh. Mereka sengaja menurut dan menggunakan apa yang disebut dengan ilmu tua, yang diharuskan untuk sabar dan berhati-hati. Para pejabat pribumi yang awalnya mengucapkan 'baik tuan' lalu justru merdeka di kemudian hari.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan salam hormat ketika tiba di acara Silaturahmi dengan Purnawirawan TNI-Polri dan Relawan di Gor Otista, Jakarta Timur. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
“Mereka cerita kepada saya (ASN dan perangkat desa), pak saya diancam, dipanggil suruh tanda tangan. Tapi nanti ya kita lihat saja pak,” kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengapresiasi keberanian mereka. “Rakyat kita tidak bodoh,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, mantan Danjen Kopassus itu juga mengucapkan terima kasih dan merasa terharu melihat kolega-koleganya saat masih berdinas di institusi TNI.
“Kita sudah pensiun. Tapi kita tidak rela lihat negara seperti ini. Kita ini sudah tua, ibarat harimau, kita ini harimua tua. Tapi harimau tua ini masih ada semangat saudara sekalian,” ungkap dia.
Ia merasa di masa pensiun, para purnawirawan yang dulu dididik dengan rasa nasionalisme dan cinta tanah air tersebut seharusnya berada di rumah, seperti mengurus kolam atau mengelus ayam jago.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara Silaturahmi dengan Purnawirawan TNI-Polri dan Relawan di Gor Otista. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Namun, berbekal pendidikan militer yang selalu menanamkan rasa cinta tanah air, Prabowo selalu terpanggil setiap melihat kondisi bangsa. Maka dari itu, lewat pertemuan ini, Prabowo merasa seperti berkumpul kembali dengan rekan-rekannya agar bisa berjuang untuk bangsa.
ADVERTISEMENT
“Saya kira ini semacam, apa ya, apel siaga dan bayangkan saudara-saudara. Kalau begitu banyak Harimau Tua berkumpul, saya kira ini tandanya bahwa semangat merah putih, cinta bangsa dan negara, dan komitmen lebih baik hancur lebur daripada dijajah kembali siapapun itu masih melekat di hati,” tutup Prabowo.
Acara silaturahmi bertajuk “Old Soldier Never Dies” juga dihadiri oleh beberapa nama besar yang pernah menduduki jabatan puncak tubuh TNI. Sebut saja eks KSAU Marsekal (purn) Imam Supaat, eks KSAL Laksamana (purn) Tedjo Edi dan Letjen (purn) RR Simbolon dari tubuh TNI. Sedangkan perwakilan purnawirawan Polri dihadiri oleh Komjen (purn) Nurfaizi yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim pertama.