Prabowo Waspadai Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara

2 November 2022 12:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Menhan Prabowo Subianto soal Indodefence 2022, Kamis (27/10/2022). Foto: Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Menhan Prabowo Subianto soal Indodefence 2022, Kamis (27/10/2022). Foto: Kemhan RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara belakangan ini membuat sejumlah negara turut waspada, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyebut, Indonesia telah menyiapkan langkah-langkah khusus dalam menanggapi hal tersebut. Meski demikian, dia berharap agar ancaman tersebut tidak benar-benar terjadi.
"Ya, kita berharap tentunya tidak terjadi. Kita sedang mengadakan langkah-langkah untuk waspada," ujar Prabowo dalam acara Indo Defence 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).
Menhan Prabowo Subianto di Acara Syukuran HUT ke-77 TNI di Kemhan, Selasa (4/10). Foto: Tim Media Prabowo Subianto
Prabowo menjelaskan, Indonesia sendiri telah menyiapkan beberapa rumah sakit tambahan guna merawat korban yang terimbas apabila serangan tetap terjadi.
"Kita akan membangun 27 atau kita sebut totalnya 27 rumah sakit. Kita tambahkan dari kemarin pandemik. Kita tambahkan dari kemarin pandemik," terang dia.
"Dari WHO mengatakan Indonesia kekurangan 12 ribu tempat tidur sebagai bangsa, ya sebenarnya tidak terlalu jelek. Banyak bangsa lain (kondisinya) lebih jelek dari kita. Tapi, dengan kita bangun 27 rumah sakit, kira-kira kita akan penuhi setengahnya lah 5.000 tempat tidur," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Prabowo menegaskan, Indonesia punya kelebihan dalam hal politik luar negeri. Indonesia yang berada di posisi non blok justru bisa menjadi mediator.
"Kita tidak berpihak, kita non blok, kita bersahabat dengan semua negara. Jadi, kita bersyukur bahwa kita bisa menjadi mediator, penyejuk. Kita ingin jadi juru damai di mana-mana," tutup dia.

Uji Coba Rudal Balistik Korut

Ilustrasi rudal Foto: Reuters
Beberapa waktu lalu, Korea Utara baru saja meluncurkan satu rudal balistik ke laut lepas sebelah timur pada Rabu (2/11). Hal ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam rangka uji coba sejumlah rudal tahun ini dan menyebut serangkaian peluncuran yang dilakukan adalah tanggapan terhadap latihan militer yang dilakukan antara Korsel dengan AS.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pihaknya "siap mengambil langkah-langkah penting untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan warga, dan integritas teritori dari ancaman militer luar".
ADVERTISEMENT
AS dan Korsel memulai salah satu latihan udara militer gabungan terbesar mereka pada hari Senin, yang melibatkan ratusan pesawat tempur dari kedua belah pihak dan melakukan serangan tiruan 24 jam sehari.
Angkatan Udara AS mengatakan, operasi yang diberi nama Vigilant Storm itu akan berlangsung hingga Jumat (4/11) dan akan melibatkan sekitar 240 pesawat tempur yang melakukan sekitar 1.600 serangan mendadak.
AS dan Korsel yakin Korut mungkin akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 dan telah menerapkan strategi untuk "menghalangi" Pyongyang melalui latihan militer besar, yang menurut sejumlah pejabat dan mantan pejabat dapat memperburuk ketegangan.

Kekhawatiran AS di G20

Ilustrasi Gedung Putih di Washington, AS, Rabu (20/1). Foto: Leah Millis/REUTERS
Uji balistik yang dilakukan Korea Utara mendapat perhatian dari Amerika Serikat. Terlebih, Indonesia akan menggelar G20 Summit dan rencananya Presiden AS, Joe Biden, juga hadir.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Keamanan Gedung Putih John Kirby mengungkapkan ada kekhawatiran Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir ketika pertemuan G20 di Bali pada pertengahan November ini.
"Secara umum, kekhawatiran kami tetap tinggi," kata Kirby dikutip dari Reuters, Rabu (2/11).
Presiden AS Joe Biden rencananya mengunjungi kawasan Asia Tenggara pada November ini. Pada 12-13 November, Biden akan melakukan perjalanan ke Kamboja untuk berpartisipasi dalam KTT ASEAN-AS dan lanjut ke Bali pada 13-16 November untuk KTT G20.