Prajurit TNI Pasukan Perdamaian PBB Gugur Diserang Kelompok Bersenjata di Kongo

23 Juni 2020 23:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota TNI Angkatan Darat mengikuti upacara pemberangkatan menuju Lebanon di Dermaga Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12). Foto:  ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Anggota TNI Angkatan Darat mengikuti upacara pemberangkatan menuju Lebanon di Dermaga Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB gugur akibat serangan kelompok bersenjata di wilayah Republik Demokratik Kongo. Dua orang lainnya terluka dalam serangan pada Senin (22/6) malam tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, prajurit TNI yang diketahui bernama Serma Rama Wahyudi, saat itu sedang melaksanakan patroli bersama rombongan. Tiba-tiba mereka diserang kelompok bersenjata sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara, Sy Koumbo.
"(Seorang prajurit) helm biru (pasukan perdamaian PBB) tewas dan yang lain terluka, namun kondisinya stabil," ujar seorang petugas komunikasi dengan pasukan penjaga perdamaian MONUSCO (Pasukan perdamaian PBB di Kongo), Selasa (23/6).
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
Kepala MONUSCO,Leila Zerrougui, dalam sebuah keterangan mengutuk serangan tersebut. Leila menyebut serangan dilakukan kelompok ADF. "Tersangka anggota ADF," katanya.
ADF merupakan gerakan yang muncul pada tahun 1990-an dan menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni.
Tahun 1995 kelompok itu pergi ke Kongo dan menjadikan wilayah itu basis operasi utama mereka. Kelompok tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dilakukan ketika tentara Kongo melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut.
Jika ditotal, ADF telah menewaskan 15 tentara PBB di pangkalan mereka di dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017. Sementara itu tujuh tentara juga tewas dalam serangan pada Desember 2018.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.