news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pramono Anung: WNI yang Dipantau di Pulau Sebaru Belum Ada Suspect Corona

4 Maret 2020 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Kabinet Indonesia. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Kabinet Indonesia. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memusatkan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Hingga saat ini, pemantauan kepada para WNI masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, per hari ini belum ada suspect corona yang ditemukan dari total 256 WNI di Pulau Sebaru. Ada pun rinciannya WNI yang ada di pulau itu adalah dari kapal Diamond Princess sebanyak 68 orang dan dari kapal World Dream 188 orang.
"Pertama dari waktu ke waktu memang kita pantau. Kan ada yang dari Diamond Princess dan ada yang dari Dream World, dan alhamdulillah sampai hari ini karena mereka olahraga yang rutin, kemudian makan yang terjaga sampai per hari ini kami mendapat laporan belum ada suspect," kata Pramono di Hotel JS Luwansa, Rabu (4/3).
Helikopter TNI yang membawa sampel darah 188 WNI ABK World Dream lepas landas dari KRI Semarang di kawasan perairan Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ia berharap keadaan ini bertahan hingga masa inkubasi virus selesai di hari ke-14. Meski begitu, pemantauan di Pulau Sebaru akan dilakukan selama 28 hari.
ADVERTISEMENT
Anung yakin usai pemantauan, mereka dapat kembali ke rumahnya masing-masing dalam keadaan sehat. Sebab hingga saat ini, pemerintah belum mendapatkan laporan ada WNI dari Wuhan yang mengeluh sakit usai menjalani pemantauan di Natuna.
"Jadi dunia mengakui, WHO mengakui bahwa cara evakuasi kita ini termasuk berjalan dengan baik karena betul-betul ditempatkan di satu tempat, dimonitor, dievaluasi, dan dijaga," ujarnya.
"Sebab kita punya pengalaman negara-negara yang tidak melakukan evakuasi dengan ketat seperti di Korea Selatan, dan Italia, Iran. Sekarang ini kan mereka menjadi terkena dampak yang cukup besar," pungkasnya.