Prancis Mulai Sidang terhadap Pelaku Pembantaian di Charlie Hebdo

2 September 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. Foto: JOEL SAGET/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. Foto: JOEL SAGET/AFP
ADVERTISEMENT
Sebanyak 14 orang yang dituduh membantu pembantaian di kantor redaksi Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi tahun 2015, mulai diadili pada Rabu (2/9).
ADVERTISEMENT
Persidangan ini mendapat sorotan tajam di Prancis. Sebab, belasan orang yang diadili diduga hanya mempunyai andil kecil dalam pembantaian tahun 2015.
Sebanyak tiga orang eksekutor diketahui tewas saat melakukan aksinya di dua tempat tersebut.
Sejumlah bunga ditinggalkan di luar kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. Foto: JACQUES DEMARTHON/AFP
Atas tudingan tersebut, Kejaksaan Prancis menegaskan bahwa seluruh orang yang disidang diduga menyediakan senjata dan menyediakan bantuan secara organisasi.
"Ini terkait individu yang terlibat logistik, persiapan, penyediaan dana, materi operasional, senjata, dan tempat tinggal," kata jaksa antiteror nasional Prancis, Jean-Francois Ricard, seperti dikutip dri AFP.
"Ini bagian penting dari operasi teroris," sambung dia.
Pembantaian di kantor Charlie Hebdo dilakukan oleh Said dan Cherif Kouachi pada 7 Januari 2015. Sebanyak 17 orang termasuk pelaku dan kartunis tersohor di Prancis kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Serangan dilakukan setelah Charlie Hebdo menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Sehari sesudah pembantaian di Charlie Hebdo, sahabat baik Cherif, Amedy Coulibaly, melakukan serangkaian teror termasuk di sebuah supermarket Yahudi. Coulibaly ikut terbunuh dalam serangan di supermarket.
Jelang persidangan atas dua kasus itu, Charlie Hebdo kembali memicu sensasi. Mereka berencana menerbitkan lagi kartun Nabi Muhammad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memastikan, dia tak bisa menghalangi niat Charlie Hebdo. Pasalnya, Prancis menghargai kebebasan berpendapat dan mengkritik.