news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prancis Tidak Sarankan Penduduk Usia di Bawah 30 Tahun Disuntik Vaksin Moderna

10 November 2021 2:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi kesehatan digital #TousAntiCovid. Foto: DAMIEN MEYER / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi kesehatan digital #TousAntiCovid. Foto: DAMIEN MEYER / AFP
ADVERTISEMENT
Haute Autorite de Sante atau Otoritas Kesehatan Prancis merekomendasikan vaksin Pfizer bagi orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun. Pfizer akan menggantikan vaksin Moderna untuk penduduk berusia di bawah 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (10/11), berdasarkan penelitian, pemberian vaksin jenis Moderna bagi orang berusia di bawah 30 tahun memicu risiko penyakit jantung yang relatif lebih besar.
"Dalam populasi usia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah dengan vaksin Pfizer dibandingkan dengan Moderna," tulis HAS dalam keterangannya.
Keputusan ini keluar setelah aturan di beberapa negara, termasuk Kanada, Finlandia dan Swedia lebih berhati-hati terhadap penggunaan vaksin Moderna terkait masalah penyakit jantung yang mempengaruhi usia di bawah 30 tahun.
Petugas menyiapkan vaksin Moderna saat pelaksanaan vaksinasi untuk masyarkat umum di RSUP Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Pada bulan lalu, Europian Medicine Agency (EMA) atau pengawas obat Uni Eropa menyetujui penggunaan vaksin Moderna sebagai booster untuk usia di atas 18 tahun. Vaksin diberikan minimal 6 bulan setelah suntikan dosis kedua.
ADVERTISEMENT
Namun awal tahun ini, EMA sebenarnya telah menemukan risiko penyakit jantung yang disebabkan dari vaksin COVID-19 jenis Pfizer dan Moderna.
Tetapi, risiko yang ditimbulkan dari suntikan vaksin tersebut tidak lebih besar dari manfaat yang didapatkan. Pemerintah Amerika Serikat dan WHO juga mengungkapkan pendapat yang senada.
Lebih lanjut, HAS mengatakan, saran penggunaan vaksin tersebut akan dijalankan hingga adanya hasil penelitian yang lebih mendalam. Namun pihak berwenang tetap akan menggunakan vaksin Moderna dengan alasan lebih efektif.