Presiden Belarusia Dapat Sokongan dari Putin untuk Redam Demo Besar

15 September 2020 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Presiden Belarusia Alaxander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sergei Chirikov/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Presiden Belarusia Alaxander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sergei Chirikov/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tiba di Rusia pada Senin (14/9). Di Negeri Beruang Merah, Lukashenko bertemu Presiden Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Lawatan Lukashenko dilakukan setelah selama berminggu-minggu warga Belarusia turun ke jalan menuntut dirinya mengundurkan diri. Lukashenko berharap dukungan Moskow untuk meredakan demo.
Sebagai pemimpin negara pecahan Uni Soviet, nasib Lukashenko bergantung Putin. Dukungan militer dan ekonomi Rusia dapat membantu Lukashenko berhadapan dengan krisis besar sepanjang sejarah Belarusia.
Pertemuan Presiden Belarusia Alaxander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Russian Presidential Executive Office/Handout via REUTERS
Pembicaraan dua pemimpin tersebut dilangsungkan selama empat jam di sebuah resort pinggir Laut Hitam di Kota Sochi.
Pertemuan itu membuahkan hasil manis bagi Belarusia. Putin berjanji memberikan pinjaman senilai USD 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun kepada Belarusia.
"Saya berterima kasih secara personal kepada seluruh warga Rusia, dan kalian semua yang saya tidak bisa sebut satu per satu, tapi terus mendukung kami pascapemilu," ucap Lukashenko, seperti dikutip dari Reuters.
Foto udara pendukung oposisi menggelar unuk rasa menentang hasil pemelihan presiden di pusat Minsk, Belarusia. Foto: Tut.By/via REUTERS
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut, Rusia sudah mempersiapkan pasukan cadangan dan tentara nasional di perbatasan dua negara. Mereka dapat dikerahkan ke Belarusia bila situasi sudah tak terkendali.
ADVERTISEMENT
Menurut Putin, Rusia hanya ingin masalah di Belarusia diselesaikan damai. Oleh sebab itu, mereka mengirimkan bantuan pinjaman finansial ke Belarusia.
"Kami ingin Belarusia menyelesaikan masalah sendiri tanpa desakan dan tekanan luar lewat dialog tenang yang dapat menemukan solusi bersama," tutur Putin.

Pemilu Curang

Krisis di Belarusia bermula saat Lukashenko kembali menang pemilu. Pendukung tokoh oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya menuduh Lukashenko yang telah berkuasa sejak tahun 1994 curang.
Puluhan ribu warga Belarusia akhirnya turun ke jalan dan menggelar demo besar hampir setiap hari. Negara-negara Barat juga mendesak agar pemilu ulang yang jujur dan adil kembali digelar di Belarusia.
Mendapat tekanan, Lukashenko yang kini berusia 66 tahun malah bertindak represif. Ribuan orang, termasuk tokoh oposisi dan demonstran, ditangkap oleh aparat berwenang Belarusia.
ADVERTISEMENT