Presiden dan Menhan Pakistan Positif COVID-19

30 Maret 2021 2:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Pakistan Arif Alvi. Foto: AAMIR QURESHI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Pakistan Arif Alvi. Foto: AAMIR QURESHI / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Pakistan Arif Alvi menyatakan bahwa dirinya positif terjangkit COVID-19 pada Senin (29/3). Alvi dinyatakan positif setelah sebelumnya sempat menerima dosis pertama dari vaksin yang tidak disebutkan namanya. Hal itu diperkuat pula dari foto yang dirilis oleh pemerintah pada 15 Maret lalu yang menunjukkan presiden menerima vaksin, tetapi tidak menyebutkan apa merek vaksin yang digunakannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, kepastian itu diperoleh hanya berjarak sekitar seminggu setelah pengumuman serupa dari perdana menteri Pakistan, Imran Khan terkait kondisi kesehatannya.
Menteri Pertahanan Pakistan Pervez Khattak. Foto: AAMIR QURESHI / AFP
Ternyata tak hanya Alvi, di hari yang sama saat Alvi mengumumkan kondisi kesehatannya, menteri pertahanan Pakistan, Pervez Khattak juga mengatakan bahwa dia positif terinfeksi.
"Kita semua perlu menanggapi gelombang ketiga ini dengan sangat serius. Semoga Allah melindungi kita semua," ujar Khattak dalam pesannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/3).
Diketahui, pandemi corona meningkat dengan cepat di sejumlah negara Asia Selatan. Saat ini tercatat ada sebanyak 659.116 kasus infeksi dan lebih dari 14.250 kasus kematian terkait, dengan 4.525 infeksi dan 41 kasus kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
Merespons kondisi tersebut, pemerintah Pakistan saat ini sedang dalam proses memberlakukan kembali pembatasan yang lebih ketat termasuk larangan upacara pernikahan dan pertemuan dalam jumlah besar.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan. Foto: AFP/AAMIR QURESHI
Selain itu, upaya untuk menggencarkan program vaksinnya pada awal bulan Maret juga jadi langkah pemerintah untuk menekan laju penularan virus ini. Petugas kesehatan dan kelompok usia berisiko tinggi akan jadi kelompok yang diprioritaskan menerima vaksin. Akan tetapi Pakistan kini tengah menghadapi kemunduran karena masih tingginya keraguan masyarakat akan vaksin dan penundaan vaksin yang tiba di negara tersebut.
Perdana Menteri Imran Khan sebelumnya juga dinyatakan positif dua hari setelah menerima dosis pertamanya awal bulan Maret. Para pejabat setempat mengatakan bahwa kemungkinan Imran terinfeksi jauh sebelum disuntik vaksin.
ADVERTISEMENT