Presiden Jokowi: Rasio Tempat Tidur RS untuk Pasien Kalah dari India dan China

30 April 2020 12:49 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020 secara virtual. Di kesempatan itu, Jokowi menyoroti masih adanya persoalan di sektor kesehatan.
ADVERTISEMENT
Hal yang dimaksud Jokowi tersebut yakni soal minimnya rasio tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien sakit. Kondisi tersebut membuat Indonesia kalah dengan beberapa negara.
"(Terkait) rasio jumlah tempat tidur, berdasarkan jumlah penduduk, Indonesia juga memiliki rasio masih kecil (yakni) 1,2 per 1.000," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/4).
"Artinya hanya tersedia 1,2 tempat tidur untuk 1.000 penduduk. dibandingkan negara lain, Indonesia juga masih kalah," lanjut dia.
Presiden Jokowi menyoroti, Indonesia masih kalah dengan India hingga China soal ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien. Dua negara tersebut posisinya ada di atas Indonesia dan rasio tertinggi dipegang oleh Jepang.
"India 2,7 per 1.000, Tiongkok (China) 4,3 per 1.000, dan tertinggi Jepang 13 per 1.000," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita TBC terbesar di dunia. Namun jumlah tempat tidur untuk merawat pasien amat kecil.
"Misal TBC kita nomor tiga yang masih punya memiliki penyakit ini. tiga besar dunia. Yang memiliki penderita TBC adalah India, China, dan Indonesia," kata dia.
Ilustrasi check up medis di Kaikoukai Jepang Foto: Kaikoukai Jepang
Selanjutnya, Presiden Jokowi mempertanyakan jumlah laboratorium yang dimiliki Indonesia dalam memeriksa penyakit. Ia menekankan pentingnya RI meningkatkan layanan di sektor kesehatan di masa yang akan datang.
"Kemudian bagaimana dengan lab? Berapa yang kita punya? Bagaimana peralatannya, SDM-nya, semuanya harus kita hitung karena melihat betapa pentingnya health security di masa yang akan datang," kata dia.
=========
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.