Presiden Jokowi: Vaksin Sinopharm Mulai Datang Akhir Februari 2021

17 Februari 2021 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi Pimpin Ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi Pimpin Ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berusaha mendapatkan vaksin COVID-19 untuk 181,5 juta warga Indonesia demi mencapai herd immunity. Dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
ADVERTISEMENT
Ada kabar baik yang disampaikan Presiden Jokowi terkait ketersediaan vaksin. Sebentar lagi vaksin Sinopharm akan datang, tepatnya pada akhir Februari 2021.
“Kita sudah mendapat komitmen 15 juta dosis vaksin Sinopharm. Sekitar 100 ribu dosis akan tiba akhir Februari dan 3 juta dosis akan datang Maret,” kata Presiden Jokowi saat bertemu sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/2).
Vaksin yang diproduksi oleh perusahaan G42 asal Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Sinopharm, China, ini bukan termasuk 4 vaksin yang didatangkan pemerintah untuk vaksin gratis.
Empat vaksin yang dipesan pemerintah untuk vaksin gratis adalah Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax. Pemerintah sudah mendapatkan komitmen vaksin Sinovac sebesar 140 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, Pfizer 50 juta dosis, dan Novavax 50 juta dosis.
Kunjungan kerja Kepala BPOM Penny Lukito di UEA terkait kerja sama vaksin Sinopharm pada 26 Agustus 2020. Foto: KBRI Abu Dhabi
Dengan demikian, ada kemungkinan vaksin Sinopharm digunakan untuk program vaksin mandiri/gotong royong. Namun sampai sekarang, pemerintah belum memutuskan kapan vaksinasi gotong royong akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Harga vaksin Sinopharm sendiri lebih mahal dibanding vaksin lainnya. “Harganya kira-kira dua kali lipat Sinovac,” kata Jokowi.
Sama dengan vaksin Sinovac, vaksin ini harus disuntikkan 2 kali karena dikembangkan melalui metode inactivated virus.
Peraturannya pun belum ada. Tapi, ribuan perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam vaksinasi gotong royong sudah mendaftar ke KADIN.