Presiden Korsel ke Jokowi: Indonesia adalah Negara Kaya Nikel

28 Juli 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyaksikan penandatanganan kerja sama kementerian terkait masing-masing negara, di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyaksikan penandatanganan kerja sama kementerian terkait masing-masing negara, di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Korea Selatan menilai kerja sama dengan Indonesia di bidang industri sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di negaranya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terungkap saat Presiden Jokowi bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, pada Kamis (28/7/2022). Tanpa ragu Yoon memuji kekayaan sumber daya alam Indonesia.
"Indonesia adalah negara yang kaya akan mineral seperti nikel. Bahan ini sangat penting bagi industri teknologi tinggi di Korea Selatan," ucap Yoon, dikutip dari siaran langsung akun resmi Sekretariat Presiden di YouTube.
Menambahkan pernyataan Yoon, Jokowi pun meminta Korsel untuk meningkatkan kerja sama. Salah satu bidang yang bisa diperkuat adalah pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Menurut Jokowi, pengembangan sumber daya alam dari Indonesia akan semakin meningkat bila ada kerja sama erat dengan teknologi yang dibawa dari Korea Selatan.
Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea, terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia, termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik," beber Jokowi.
ADVERTISEMENT
Gagasan kerja sama di bidang kendaraan listrik ini pun didukung oleh pihak Korea Selatan. Kedua negara melihat kesempatan ini dapat memperkokoh kerja sama ekonomi antara Indonesia selaku satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi special strategic partner bagi Korea Selatan.
"Saya dan Jokowi sepakat memperkokoh solidaritas yang strategis di bidang industri teknologi mutakhir, seperti kendaraan listrik dan baterai dengan menstabilkan rantai pasok dan critical minerals dan memperkuat kerja sama ketahanan ekonomi antara kedua negara," jelas Yoon.