Presiden Malawi Janji Selesaikan Kasus Serangan Vampir

11 Oktober 2017 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menikah ala vampir (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menikah ala vampir (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Presiden Malawi Peter Mutharika berjanji akan menuntaskan dugaan adanya serangan vampir di negaranya. Kejadian tersebut telah menewaskan tujuh orang warga dan menyebabkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menarik stafnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memecahkan misteri, Mutharika telah memerintahkan seluruh penegak hukum dan aparat berwenang melakukan penyelidikan menyeluruh.
"Kami punya institut yang akan melakukan investigasi intensif agar kami bisa mengetahui ujung dari persoalan ini," ucap Mutharika, seperti dikutip dari AFP, Rabu (11/10).
Dalam rumor yang berkembang, dikutip dari media lokal Nyasa Times, vampir mengisap darah warga hingga tewas ketika mereka tidur di malam hari. Dikenal dengan nama setempat 'anamapopa', para vampir ini disebut adalah pelaku ilmu hitam.
Para vampir menggunakan alat listrik atau bahan kimia untuk membuat korbannya tidak berdaya, mengisap darah mereka menggunakan sejenis alat khusus, lalu hilang dengan berubah menjadi kucing atau anjing.
Komisaris Distrik Mulanje, Reinghard Chavula, mengatakan rumor ini telah mengganggu kehidupan warga. Masyarakat mulai takut tidur di rumah, dan menggelar tikar untuk tidur di luar. Petani juga mulai enggan bertani dan memilih diam di rumah.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Malawi, salah satu negara termiskin di dunia, masih meyakini takhayul dan ilmu hitam. Isu mengenai vampir pertama kali datang dari negara tetangga Mozambik.
Masyarakat Malawi (Foto: REUTERS/Eldson Chagara)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Malawi (Foto: REUTERS/Eldson Chagara)
Sementara itu, Badan PBB untuk Keamanan dan Keselamaan (UNDSS) menarik staf mereka di distrik Phalombe dan Mulanje pada Senin (9/10) karena dianggap tidak lagi aman. Keyakinan adanya vampir pengisap darah ini juga pernah terjadi pada 2002 di Malawi, sama-sama memakan korban jiwa.
"Distrik ini sangat terpengaruh oleh cerita pengisap darah dan keberadaan vampir," ujar pernyataan UNDSS.
Menurut laporan UNDSS sejak pertengahan September setidaknya ada lima orang yang tewas dihakimi massa karena dituduh vampir. UNDSS mengatakan staf mereka direlokasi ke tempat aman hingga situasi kondusif.
ADVERTISEMENT