Presiden Palestina Telepon Putin Bahas Kondisi Yerusalem
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (18/4) berkomunikasi lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Panggilan telepon terjadi atas inisiatif Abbas .
ADVERTISEMENT
Dalam percakapan itu, Putin dan Abbas membahas ketegangan di Yerusalem dan negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan, Putin telah menekankan posisi tegas Rusia untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Rusia disebut akan terus memberikan dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina di semua forum internasional, dan apa yang terjadi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Wafa juga melaporkan Putin menolak keras praktik Israel yang mencegah jemaah untuk mengakses Masjid Al-Aqsa secara bebas. Menurut Putin, Israel harus menghormati status quo sejarah yang ada di tempat suci.
Rusia dinilai telah lama menjadi juara dalam membela perjuangan Palestina. Abbas berharap Moskow dapat memainkan peran yang lebih sentral dalam menengahi Palestina dan Israel.
ADVERTISEMENT
Abbas juga memberi tahu Putin tentang serangan harian ke Masjid Al-Aqsa oleh ekstremis Israel di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.
Menurut laporan dari kantor berita negara RIA, Putin menyampaikan kepada Abbas tentang operasi militer khusus Rusia yang bertujuan untuk mempertahankan wilayah Donbass di Ukraina timur.
Dalam kesempatan yang sama, Putin juga meyakinkan Abbas, Moskow akan terus menyediakan Palestina pasokan gandum, bahan, dan tanaman Rusia di tengah kenaikan harga pangan secara global akibat perang di Ukraina.
Panggilan telepon antara Putin dan Abbas itu juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Rusia atas sikap Putin terkait perang di Ukraina.
Rusia pada hari Minggu (17/4) memanggil Duta Besar Israel di Moskow, Alexander Ben Zvi. Pemanggilan dilakukan usai Israel mendukung penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB.
ADVERTISEMENT
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia yang dirilis pada hari Jumat (15/4) menuduh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid telah melakukan serangan anti-Rusia.
“Ada upaya untuk mengambil keuntungan dari situasi di sekitar Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik terpanjang yang belum terselesaikan – Palestina-Israel,” kata kementerian itu seperti dikutip dari The Times of Israel.
Pernyataan itu kemudian mencecar Israel atas pendudukan ilegal dan pencaplokan wilayah Palestina.
"Perlu juga dicatat bahwa pendudukan terpanjang dalam sejarah dunia pasca-perang dilakukan dengan bantuan diam-diam dari negara-negara Barat terkemuka dan dukungan nyata dari Amerika Serikat," tutur pernyataan itu.
Ditulis oleh: Sekar Ayu