news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Presiden Prancis Ingatkan Kebakaran Hutan Amazon: Rumah Kita Terbakar

23 Agustus 2019 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul saat kebakaran di area hutan hujan Amazon dekat Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul saat kebakaran di area hutan hujan Amazon dekat Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan kebakaran hutan di Amazon sebagai salah satu krisis internasional. Dia meminta kepada negara-negara G7 yang akan berkumpul pada akhir pekan ini untuk segera mengatasi permasalahan tersebut bersama-sama.
ADVERTISEMENT
"Rumah kita terbakar, literally. Hutan hujan amazon, paru-paru yang menghasilkan 20 persen oksigen untuk planet kita terbakar. Ini adalah krisis internasional. Anggota KTT G7, Mari kita bahas kondisi darurat prioritas pertama ini dalam dua hari!" kata Macron lewat Twitter, dilansir AFP, Jumat (23/8).
Sisa batang pohon yang terbakar di hutan Amazon, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengecam pernyataan Macron tersebut. Menurut Bolsonaro, ajakan Macron itu bersifat mental kolonialisme.
"Saran Presiden Prancis agar masalah Amazon dibahas di G7 tanpa partisipasi oleh negara itu sendiri (Brasil) membangkitkan mentalitas penjajah yang tidak seharusnya ada di abad ke-21," tulis Bolsonaro di Twitter.
Bolsonaro menganggap ucapan Macron hanya ucapan mencari sensasi semata. Macron dinilai memanfaatkan masalah domestik sebuah negara hanya untuk kepentingan politik pribadinya.
Gambar satelit menunjukkan asap mengepul dari kebakaran hutan hujan Amazon di Negara Bagian Rondonia, di barat daya Porto Velho, Brasil di lembah sungai Amazon bagian atas, Kamis (15/8). Foto: REUTERS
Sementara itu, Bolsonaro pun dihujani oleh kritik-kritik yang berdatangan dari aktivis lingkungan. Dia disalahkan jadi pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut lantaran membuat kebijakan yang membuat para penebang, penambang, dan petani di Amazon semakin berani untuk bertindak.
ADVERTISEMENT
Kebakaran di hutan Amazon kerap terjadi pada musim kering yang biasanya berakhir pada akhir Oktober atau awal November.
Potret udara dari bekas kebakaran hutan Amazon di dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Selain karena faktor cuaca, kebakaran hutan Amazon juga kerap terjadi karena faktor manusia, yakni ulah petani dan peternak yang ingin membuka lahan untuk usahanya.
Namun, kebakaran hutan tahun ini dianggap sangat parah. Jumlah titik kebakarannya mencapai jumlah tertinggi sejak 2013.
Data dari Institut Nasional untuk Penelitian Ruang Angkasa (INPE), ada sebanyak 73.000 titik kebakaran terjadi di Amazon antara Januari hingga Agustus tahun ini. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan 8 bulan pertama di 2018, yakni 39.759 titik kebakaran.