Presiden Tanzania Dukung Pencambukan 14 Siswa yang Main HP di Kelas

5 Oktober 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Tanzania John Magufuli Foto: SIMON MAINA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Tanzania John Magufuli Foto: SIMON MAINA / AFP
ADVERTISEMENT
Sebanyak 14 murid sekolah di Tanzania dicambuk karena bermain ponsel di sekolah. Tindakan yang dikecam kelompok HAM malah didukung Presiden Tanzania John Magufuli.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa hari terakhir, video pencambukan siswa oleh Gubernur Mbaye, Albert Chalamila, viral di sosial media. Dalam video tersebut Chalamila memukul 14 siswa dengan tiga kali cambukan.
Keterangan polisi dan pihak sekolah, pencambukan dilakukan lantaran para siswa melanggar aturan menggunakan ponsel di kelas.
Mereka dicambuk di depan siswa lainnya dan disaksikan polisi serta pejabat setempat.
Pencambukan memicu kecaman di dalam dan luar negeri. Direktur Eksekutif Pusat HAM Tanzania, Anna Henga, mengatakan tindakan itu sangat keji, menghina, dan penyalahgunaan jabatan.
"Orang yang tepat menghukum murid hanya kepala sekolah," sebut Henga, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (5/10).
Sementara itu, Koordinator Koalisi HAM Tanzania Onesmo Olengurumwa menuding Chalamila melakukan tindakan kriminal.
Berbeda dengan para aktivis, Presiden Magufuli malah memuji hukuman yang diberikan Chalamila. Dia menyebut, Chalamila semestinya memberi hukuman lebih keras.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan selamat kepada gubernur karena sudah mencambuk siswa dan itu sebenarnya tidak cukup," kata Magufuli.
"Beberapa orang berbicara soal HAM, tapi tak ada tindakan lain yang bisa dilakukan kepada siswa arogan seperti mereka," sambung dia.
Magufuli bahkan berjanji siap memberikan hukuman tambahan bagi siswa-siswa yang langgar aturan itu.
"Saya katakan pada gubernur untuk membekukan status kesiswaan, saya juga minta orang tua mereka membayar administrasi sebelum mereka diizinkan kembali sekolah," papar Magufuli.
"Mereka yang terlibat harus dijebloskan ke penjara," sambungnya.