Pria di Bantul Sempat Ngaku Diancam Dibunuh Sebelum Ceburkan Diri ke Sungai Opak

21 Juni 2022 23:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan melakukan pencarian lanjutan korban hanyut di Sungai Opak, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/3). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan melakukan pencarian lanjutan korban hanyut di Sungai Opak, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/3). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Seorang pria berinisial S (30) di Bantul menceburkan diri ke Sungai Opak, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada Selasa (21/6). S masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian Tim SAR gabungan.
ADVERTISEMENT
Sebelum menceburkan diri, S sempat mengajak anak dan istrinya untuk melakukan cara yang sama.
Kapolsek Imogiri, Kompol Sumanto, mengatakan, pada pukul 14.30 WIB, S mengajak anak dan istrinya menemui warga bernama Slamet (59) di Lembah Sorory Pelemadu, Sriharjo, Imogiri, Kabupaten Bantul.
"Sesampai di TKP korban merangkul saksi (Slamet)," kata Sumanto dikonfirmasi.
Ketika itu, S bercerita kepada Slamet bahwa dirinya mendapat ancaman akan dibunuh. Tapi tidak diketahui siapa yang mengancam dan apa alasannya.
"(S) mengatakan bahwa korban (dirinya) diancam mau dibunuh," ujarnya.
Setelahnya, S mengajak anak dan istrinya ke arah Sungai Opak yang berjarak 300 meter dari lokasi. S hendak mengajak anak dan istrinya untuk bunuh diri.
"Untuk mengajak bunuh diri (anak dan istri) akan tetapi diberhentikan oleh saksi (Slamet) sehingga terjadi perdebatan," katanya.
Sejumlah relawan melakukan pencarian korban hanyut di Sungai Opak, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (19/3) malam. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sempat berhasil diberhentikan, ternyata S tetap nekat melompat ke Sungai Opak. S sempat merangkul saksi Slamet.
ADVERTISEMENT
"Atas kejadian tersebut saksi ikut terjatuh ke sungai dan dapat menyelamatkan diri," ujarnya.
Menurut Sumanto, sebelum menceburkan diri, S terlihat bingung. Ia terakhir kali mengunakan jaket hitam bergaris merah dan celana panjang hitam.
S merupakan penduduk Kecamatan Panggang, Gunungkidul. Namun dia beserta keluarga kontrak rumah di Dusun Gondosuli, Kalurahan Sriharjo.
Dari penyelidikan polisi sejauh ini, S tidak memiliki masalah. Namun memang wajah bingung tampah pada diri S menurut keterangan saksi.
"Tidak ada masalah. (S) terlihat bingung," kata dia.
Kondisi istri dan anak dari S masih trauma. Namun kondisi fisik keduanya sehat.
Relawan melakukan pencarian korban hanyut di Sungai Opak, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (19/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.