Pria yang Berkata Rasis di Jaksel Beraksi Spontan dan Tanpa Alasan Jelas

24 Februari 2020 22:42 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukan barang bukti dari kasus bullying terhadap difabel di Polres Jaksel. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukan barang bukti dari kasus bullying terhadap difabel di Polres Jaksel. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Selatan telah mendalami aksi bullying bernada rasis di kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, yang terjadi pada Minggu (23/2) di sebuah tempat car wash di Jalan Bendi Raya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan, pria pelaku bullying berinisial RK (34) itu beraksi secara spontan. Pelaku juga tak memiliki motif jelas mengapa melakukan aksi perundungan itu.
Pelaku menyerang dengan kata-kata rasis dan kasar saat korban tengah berjalan kaki melewati Jalan Bendi Raya dari arah Pasar Kebayoran Lama.
Pelaku kasus bullying terhadap difabel di Polres Jaksel. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Jadi korban (inisial AISE, usia 33 tahun) pada saat itu kronologisnya korban pada hari Minggu berjalan kaki dari Pasar Kebayoran Lama menuju rumahnya. Tanpa alasan yang jelas pelaku inisialnya atas nama RK langsung mendatangi dan mengata-ngatai korban dengan bahasa yang ujaran kebencian berdasarkan SARA,” ungkap Budi di Mako Polres Jakarta Selatan, Senin (24/2).
Saat kejadian, korban sempat menjauh dan kabur menjauhi RK. Akan tetapi, pelaku terus mengejar korban dan berhasil memukul AISE.
ADVERTISEMENT
Budi menuturkan, korban kemudian dibantu oleh warga sekitar yang kebetulan lewat dengan sepeda motor. Warga lalu membawa korban menjauh dari pelaku.
“Kemudian korban berusaha kabur, tapi tetap dikejar dan pelaku sempat memukul kepalanya dengan tangan. Pada saat itu kemudian korban dibantu oleh orang tua yang lewat dan dibonceng pulang,” tutur Budhi.
Tersangka kasus bullying terhadap difabel di Polres Jaksel. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pelaku saat ini sudah ditahan di Mako Polres Jakarta Selatan. Sejauh ini, kata Budhi, pihaknya belum bisa mengungkap motif pasti dibalik aksi si pelaku.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tak menemukan adanya indikasi pelaku di bawah pengaruh narkoba. Di sisi lain, polisi menduga ada gangguan jiwa pada pelaku dan masih menunggu hasil tes kejiwaan.
“Ya ini (motifnya) masih kita dalami. Yang pasti dari pelaku keterangannya masih simpang siur dan bahasanya masih ada ketidaksesuaian. Ini sudah kita BAP, setelah ini kita akan bawa untuk rehabilitasi kejiwaan untuk mengecek apakah ada kelainan atau tidak,” tutup Budhi.
ADVERTISEMENT