Produktivitas Pertanian Bali Meningkat Berkat Alsintan, Biaya Produksi Hemat

12 Juli 2021 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani bersama Duta Hijau Bali memanen padi merah saat panen raya di persawahan Jatiluwih, Tabanan, Bali, Kamis (3/6/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petani bersama Duta Hijau Bali memanen padi merah saat panen raya di persawahan Jatiluwih, Tabanan, Bali, Kamis (3/6/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Bali terus mendorong modernisasi pertanian melalui upaya mekanisasi, dengan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan).
ADVERTISEMENT
Penggunaan alsintan dalam sektor pertanian terbukti meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani.
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, alsintan menandai modernisasi sektor pertanian Indonesia. Dalam era industri 4.0, sektor pertanian harus terus maju dengan memanfaatkan alsintan sebagai alat produksi petani.
"Pertanian Indonesia harus bergerak maju beradaptasi dengan era 4.0. Pertanian kita saat ini sudah masuk ke dalam tahap pertanian yang maju, mandiri dan modern," kata SYL dalam keterangan resminya, Senin (12/7).
Mentan Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Presiden Jokowi kepada petani di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Foto: Dok. Kementan
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, penggunaan alsintan bertujuan untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
Pengembangan alsintan diharapkan seimbang dengan tenaga kerja manusia, sehingga pengembangan pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang maju.
ADVERTISEMENT
"Alsintan dapat membantu petani menghemat waktu, tenaga dan biaya produksi pertanian. Sebut saja, misalnya, pada saat masa musim tanam," papar Ali.
com-Kementan Kawal Optimalisasi Alsintan Untuk Tingkatkan Luas Tambah Tanam. Foto: Dok. Kementan
Menurut Ali, berkat alsintan, mengolah sawah yang tadinya membutuhkan waktu lima sampai enam hari untuk luas lahan satu hektar, kini hanya hitungan jam saja.
“Kami juga terus memodernisasi alat-alat pertanian, agar pertanian kita semakin maju, mandiri, dan modern," ujar Ali.
Hal senada juga disampaikan Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah. Menurutnya, alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
Selain itu pengelolaan alsintan juga didorong melalui UPJA sehingga pemanfaatannya lebih efektif dan optimal. Ia berharap para petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan yang diberikan.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, petani akan mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha penyewaan alsintan ini," kata Andi.