Produktivitas Pertanian Petani Grobogan Melonjak Berkat Embung Kementan

1 Maret 2022 13:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani menuangkan air ke bilahan bambu di Desa Jono, Kcematan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Foto: ANTARAFOTO/Yusuf Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Petani menuangkan air ke bilahan bambu di Desa Jono, Kcematan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Foto: ANTARAFOTO/Yusuf Nugroho
ADVERTISEMENT
Produktivitas pertanian Kelompok Tani Margo Mukti di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, semakin meningkat berkat embung yang dibangun Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan). Embung dibangun dengan panjang 19 meter, lebar 14 meter dengan kedalaman 3 meter.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun.
"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujar Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Termasuk juga air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani.
Ali mengatakan, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Sebab, embung memberikan pasokan air yang stabil kepada lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik.
Pengembangan embung pertanian oleh Direktorat Penderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dari Kementan. Foto: Kementan
"Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujar Ali.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ali menerangkan, embung adalah water management yang berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.
"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak," jelas Ali.
Di kesempatan berbeda, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto, berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani.
"Embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata dia.
Menurutnya, selama ini petani kesulitan pengairan lahan untuk pertanian mereka. Sehingga, embung yang sudah dibangun Kementan dinilai sukses mengaliri areal lahan pertanian milik petani.
"Diharapkan dapat meningkatkan pola tanam dan percepatan tanam, produktivitas hasil pertanian yang meningkat sehingga pendapatan petani dan keluarganya juga meningkat serta keragaman pola tanam yang tepat waktu," tutup Rahmanto.
ADVERTISEMENT