news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prof Kusnandi: 7 Relawan Sinovac Kena Corona Gejala Ringan, Imunogenisitas 99%

19 Januari 2021 12:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Kusnandi Rusmil. Foto: UNPAD
zoom-in-whitePerbesar
Prof Kusnandi Rusmil. Foto: UNPAD
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Uji Klinis III Vaksin Sinovac di Bandung Prof Kusnandi Rusmil membeberkan data terkait efikasi. Guru Besar FK Unpad ini menyebut efikasi di angka 65,3 persen yang dikeluarkan BPOM terhitung baik.
ADVERTISEMENT
Prof Kusnandi pun menjelaskan dari mana angka efikasi 65,3 persen itu. Dia menuturkan, ada 25 dari 1.620 relawan yang terinfeksi corona.
"(Efikasi) Ini sebetulnya sudah bagus. Jadi dibandingkan antara yang terpapar dapat plasebo dan vaksin. Kita kan ada 1.620 dibagi 2 yang dapat vaksin 810, plasebo 810. Dari yang dapat vaksin yang kena penyakit ada 7. Yang plasebo kena penyakit ada 18 orang," kata Prof Kusnandi kepada kumparan, Selasa (19/1).
Ia menjelaskan, angka efikasi tersebut sudah di atas standar WHO sebagai syarat regulator di sebuah negara menerbitkan emergency use authorization (EUA). Lagi pula, menurutnya dari segi karakter relawan juga beragam, tak cuma tenaga kesehatan seperti uji klinis Sinovac di Turki dan Brasil.
ADVERTISEMENT
"Yang ikut uji klinis itu mulai dari dosen S3 sampai hansip dan tukang-tukang itu ada yang ikut. Gubernur juga ada, Pangdam, Kapolda, Kepala Kejaksaan, Wakil Ketua DPRD. Nah, itu ikut, jadi enggak ada masalah menurut saya," ungkapnya.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Selain itu, Prof Kusnandi juga menyebut 7 orang relawan yang menerima vaksin lalu terpapar corona juga dalam kondisi tidak parah. Hanya gejala ringan.
"Yang dari plasebo itu yang kena 18, dan yang divaksin 7. [Gejala] 7 [relawan] yang divaksin itu ringan-ringan, tidak ada yang berat dan dirawat di RS. Baik-baik saja," tuturnya.
Imunogenisitas 99 Persen
Di sisi lain vaksin Sinovac juga terbukti menciptakan imunogenisitas (kemampuan menimbulkan kekebalan terhadap penyakit) yang sangat tinggi, di atas 99 persen. Dan yang terpenting vaksin ini tak membuat seseorang yang terpapar tidak dalam jatuh ke arah yang lebih berat.
ADVERTISEMENT
"Imunogenisitas bagus, zat kadar anti di atas 99 persen, kemudian reaksi lokal dan sistemik aman, enggak ada masalah," tuturnya.
"Mengurangi derajat keparahan juga, buktinya yang 7 orang ini kena derajat 1 semua. Ringan," tegas dia.
Kusnandi juga menegaskan mereka yang divaksin Sinovac tetap wajib menaati protokol kesehatan. Namun, tim uji klinis juga tak bisa mengatur relawan satu per satu.
"Jadi mereka mesti ikut prokes. Tapi semua boleh ke mana saja kayak orang normal. Semua juga harus taat prokes. Masalah di luar mereka gimana-gimana itu bukan tanggung jawab kita itu lagi," ungkapnya.
Angka Efikasi Bisa Berubah
Prof Kusnandi menjelaskan, angka efikasi atau kemanjuran ini bisa berubah. Sebab, uji klinis III ini masih berjalan.
ADVERTISEMENT
"Penelitian masih jalan 3 bulan lagi. Setelah sekian bulan bisa berubah efikasinya, tergantung situasi. Kalau umpamanya cepat menurun daya tahan orangnya, tapi yang sakitnya lebih banyak tapi kadar zat anti-nya [antibodi] bagus, yang sakit makin dikit," jelasnya.
"Jadi efikasinya bisa berubah nanti," kata Kusnandi.