Prof Kusnandi: Hanya 10% Relawan Vaksin Sinovac Sempat Agak Demam, Itu Normal

23 Oktober 2020 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnandi Rusmil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnandi Rusmil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Riset Uji Klinis III Vaksin Corona Sinovac Prof Kusnandi Rusmil membeberkan progres program yang dipimpinnya. Sejauh iin, sudah 1.200 dari 1.620 relawan mendapatkan suntikan kedua.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita sudah angkat suntikan yang pertama ke 1620 orang. Yang suntikan kedua udah 1.200an, yang diambil darah setelah 2 minggu setelah suntikan kedua itu udah di atas 900 orang," kata Prof Kusnandi kepada kumparan, Selasa (23/10).
Ia menjelaskan, setiap setelah relawan disuntik, pemantauan dilakukan secara ketat. Termasuk jika ada keluhan-keluhan.
"Kan setiap suntikan kita tanya keamanan dan lain-lain. Jadi yang sudah sampai tahap pengambilan darah cukup banyak," tutur dia.
Menurut Prof Kusnandi, sejauh ini uji klinis berjalan lancar. Tidak ada relawan yang mengeluh efek samping berlebihan. Memang ada yang agak demam, tapi itu masih dalam taraf normal.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
"Dari semua itu sampai sekarang tak ada yang mengeluhkan hal-hal berat. Paling-paling sekitar 10-12,5 persen agak demam sedikit, pegal sedikit di tempat suntikan, enggaak lemas, tapi itu normal mereka masih bisa ke mana-mana," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang tak ada yang mengkhawatirkan dari penelitian di Bandung," sambungnya.
Kata Kusnandi, paling lama relawan tersebut merasakan demam selama dua hari. Namun tidak ada yang demamnya sampai terlalu tinggi.
"Maksimal dua hari, yang sekarang ini jarang lewat 3 hari. Demamnya tidak terlalu tinggi, begitu makan obat besok sembuh. Tapi sampai 39,5 derajat lebih enggak ada," jelas dia.