news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prof Kusnandi soal Uji Coba Sinovac: Tak Ada Keluhan Hebat, Merah-merah Sedikit

21 Oktober 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Uji klinis tahap III atau tahap akhir vaksin corona buatan Sinovac dari China di Bandung tengah dilakukan. Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona di Indonesia, Prof Kusnandi Rusmil, membeberkan dampak dari uji klinis tersebut.
ADVERTISEMENT
Kusnandi mengatakan, uji klinis itu dilakukan kepada masyarakat yang berumur 18-59 tahun yang berjumlah 1620 orang. Dalam praktiknya, dilakukan secara hati-hati, terutama dalam pemilihan subjek yang akan dilakukan uji klinis tersebut.
"Sebelum kita melakukan, atau melihat dari subjek ini, kita periksa dulu, kita lakukan rapid test dan juga swab test, setelah negatif, 3 hari dia datang, kita akan berikan imunisasi pertama kali, sebelumnya kita ambil dulu darahnya," kata Kusnandi, Rabu (21/10).
Kusnandi menjelaskan, imunisasi tak dilakukan sekali. Namun setelah imunisasi pertama, 14 hari kemudian kembali disuntik oleh vaksin. Setelahnya, 3 bulan kemudian diambil darah lagi.
"Dan kemudian 6 bulan diambil darah untuk kita periksa kandungannya dan apa yang terjadi di dalamnya. Peserta wajib mengikuti aturan uji klinis. Jadi dia harus berapa kali datang," kata dia.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Sejauh ini, kata Kusnandi, sekitar 800 orang yang sudah disuntik vaksin tak menunjukkan gejala keluhan yang hebat. Namun, hanya menunjukkan gejala ringan seperti demam, hingga merah-merah dalam batas wajar.
ADVERTISEMENT
"Itu 800-an, dan sampai sekarang enggak ada yang mengeluh hebat, jadi semuanya seperti biasa, seperti kita melakukan penyuntikan pada anak, demam, merah-merah sedikit, ya, wajar," imbuhnya.