Prof Kusnandi Rusmil

Prof Kusnandi: Vaksin Corona dari China Punya Kekurangan, Harus 2 Kali Suntik

22 Juli 2020 16:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Kusnandi Rusmil (tengah). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Kusnandi Rusmil (tengah). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Vaksin corona Sinovac yang didatangkan dari China dan akan diuji coba di Bandung dipastikan memiliki kekurangan ketika dites pada manusia. Kekurangan yang dimaksud, suntik vaksin harus dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu 14 hari. Kekurangan itu muncul sebab vaksin dari China berbahan virus yang sudah dimatikan.
ADVERTISEMENT
"Ada kekurangannya kalau virus ini dimatikan. Apa kekurangannya? Disuntiknya enggak bisa sekali, disuntiknya dua kali. Jadi pada vaksin ini minimal harus dua kali," Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona di RI Prof Kusnandi Rusmil di RSP Unpad, Rabu (22/7).
Jika nantinya subjek manusia sudah disuntik dua kali, peneliti bakal mengambil darahnya untuk memastikan apakah kadarnya dalam keadaan baik atau justru tidak. Diketahui, terdapat 1.620 orang yang disiapkan dalam penelitian vaksin tersebut.
"Setelah disuntik dua kali, enam bulan kemudian kita ambil darahnya apakah kadarnya itu bagus atau tidak," ungkap dia.
Adapun titik penelitian akan dilakukan di enam titik yakni RSP Unpad, Kampus Unpad Dipatiukur dan empat unit Puskesmas yang berada di Kota Bandung. Puskesmas yang akan jadi titik penelitian dipastikan sudah memadai dalam sarana dan prasarana sebab tim peneliti sudah melakukan pengecekan ke lokasi.
ADVERTISEMENT
"Iya udah memadai, saya kan udah dateng ke Puskesmas sana," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, uji klinis vaksin dari China itu tak hanya dilakukan di Indonesian melainkan negara lainnya seperti India dan Bangladesh. Uji vaksin sudah memasuki fase ketiga setelah sebelumnya diujikan dengan subjek hewan dan puluhan manusia. Vaksin dari China menjadi satu-satunya yang telah memasuki fase ketiga.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten