Prof Kusnandi: Vaksinasi Corona Bakal Rutin, Tak Bisa Ciptakan Kekebalan 100%

19 Januari 2021 13:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnandi Rusmil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnandi Rusmil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Uji Klinis III Vaksin Sinovac di Bandung Prof Kusnandi Rusmil menyebutkan imunogenisitas yang ditimbulkan dari vaksin pabrikan China itu sangat tinggi 99 persen lebih. Namun, hal tersebut tidak berarti vaksin akan melindungi kita dari COVID-19 seumur hidup.
ADVERTISEMENT
"Iya (vaksinasi corona bakal rutin). Dan orang yang divaksin itu enggak bisa kebal 100 persen. Karena tiap-tiap orang mempunyai respons berbeda. Sama seperti influenza, misalnya kita disuntik vaksin influenza masih bisa kena influenza juga," kata Prof Kusnandi kepada kumparan, Selasa (19/1).
Namun belum diketahui berapa lama masa kekebalan itu diciptakan. Penelitian masih dilakukan terus, sejauh ini setelah 3 bulan imunogenisitiasnya masih di atas 99 persen.
"Penelitian masih jalan ini. Akan dipantau terus," tuturnya.
Namun di luar itu, Kusnandi meyakini vaksin Sinovac ini yang terpenting aman. Sebab, ia dikembangkan dengan metode inactivated virus (virus yang dimatikan).
Selain itu, vaksin Sinovac sejauh ini terbukti mengurangi derajat keparahan apabila seseorang terinfeksi Sinovac. Terbukti dari 7 dari 1.620 relawan yang terinfeksi corona hanya mengalami gejala ringan.
ADVERTISEMENT
"Mengurangi derajat keparahan juga, buktinya yang 7 orang ini kena derajat 1 semua. Ringan," tutup dia.