Prof Wiku: 5 Varian Corona Jadi Perhatian WHO, Dapat Ubah Karakteristik Virus

10 September 2021 19:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Munculnya varian baru virus corona menjadi tantangan yang dihadapi dalam penanganan COVID-19 tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Jubir Satgas COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengungkapkan ada lima Variant of Interest (VoI) yang kini jadi perhatian khusus WHO.
ADVERTISEMENT
Lima varian yang jadi perhatian khusus WHO adalah Eta (B.1.525), Iota (B.1.526), Kappa (B.1.617.1), Lambda (C.37), dan Mu (B.1.621). Kelima varian ini menjadi VoI karena diduga dapat mempengaruhi tingkat keparahan jika terpapar virus corona.
"Untuk saat ini WHO melaporkan per hari ini terdapat 5 jenis varian yang menjadi perhatian atau tergolong VoI yaitu Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Mu," kata Wiku dalam konferensi pers yang digelar secara virtual di kanal YouTube BNPB, Jumat (10/9).
Wiku mengatakan perhatian lebih terhadap kelima varian itu bukan tanpa sebab. Menurut prediksi, karakteristik kelima varian tersebut ditakutkan dapat mempengaruhi karakteristik dari virus yang ada.
Perubahan yang terjadi umumnya mempengaruhi proses transmisi dari virus. Sehingga jika karakteristik dasarnya berubah, virus dikhawatirkan dapat dengan mudah menyebar ke wilayah atau negara lain.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
"Varian-varian yang masuk dalam kategori VoI diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik virus, dilihat dari perubahan genetiknya maupun karena pengaruhnya terhadap transmisi di komunitas, termasuk memunculkan klaster kasus di beberapa negara," ucap Wiku.
Mengikuti perkembangan karakteristik melalui studi mendalam hingga meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan dinilai sebagai respons yang paling tepat dalam menghadapi keberadaan varian VOI. Termasuk terus memantau perkembangan informasi yang disampaikan pihak WHO.
Wiku meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan kemungkinan hadirnya varian baru tersebut. Respons tepat dan vaksinasi masih jadi langkah pencegahan tepat untuk meminimalisir terjadinya penularan virus.
"Terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi seiring dengan studi lanjutan yang dilakukan yaitu berubahnya status VOI menjadi VOC sebagaimana yang dialami varian Delta atau statusnya berubah menjadi Dorman atau tidak aktif di suatu wilayah. Untuk itu jangan terlalu panik dan tetap waspada dengan terus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan," kata Wiku.
ADVERTISEMENT
"(Adanya ancaman varian itu) mendorong kita segera mempercepat memenuhi kebutuhan vaksinasi bahkan melampaui standar minimal cakupan vaksinasi di komunitas, karena efektivitas vaksin yang masih di atas ambang minimal yaitu lebih dari 50%, dan terus berupaya menekan laju penularan di segala lini kehidupan masyarakat," tutupnya.