Prof Wiku: Bepergian saat Pandemi Corona Layaknya Keputusan Hidup dan Mati

30 Juli 2020 12:40 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat (24/7). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat (24/7). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Jubir penanganan corona Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat saling melindungi dari penularan corona, khususnya di momen Idul Adha. Ia pun menyebut usia rentan menjadi yang paling berpotensi meninggal karena corona.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ternyata kasus positif dikontribusikan oleh masyarakat dengan usia 31-45 tahun sebanyak 31,3 persen. Sedangkan kasus yang meninggal paling tinggi terjadi pada usia lebih dari 45 tahun dengan tingkat 78 persen," ungkap Wiku di BNPB, Kamis (30/7).
Ia pun mengimbau mereka yang berusia muda untuk tidak sering keluar rumah untuk hal yang tidak perlu. Mereka berpotensi membawa virus corona kepada orang tua yang lebih rentan di rumah.
"Ini jumlah tinggi usia rentan yang berpotensi meninggal. Hal ini kita harus berhati-hati, usia muda yang tingkat positifnya tinggi sedangkan yang meninggal di atas 45 sangat tinggi," tutur dia.
"Kita harus menghindari kontak yang muda dengan yang rentan" tegas wiku.
Petugas membawa peti jenazah pasien virus corona untuk dimakamkan di pemakaman Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Wiku kemudian mengutip WHO soal imbauan tidak bepergian di saat pandemi corona. Kecuali hanya untuk hal mendesak dan dengan tetap menaati protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Seperti dikutip dari WHO Senin lalu, Sekjen Thedros mengatakan, bepergian saat pandemi corona layaknya keputusan hidup dan mati," ungkap Wiku.
"Ini pesan internasional dan tidak terbatas hanya untuk Indonesia," tutupnya.