Prof Wiku: Bibit Vaksin Merah Putih Diserahkan ke Bio Farma pada Triwulan 2021

31 Desember 2020 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bio Farma di Bandung. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bio Farma di Bandung. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Proses pengembangan vaksin virus corona secara mandiri masih dilakukan Indonesia. Sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian masih mengembangkan vaksin yang diberi nama Vaksin Merah Putih ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan pengembangan vaksin Merah Putih masih berlanjut. Yang terbaru, bibit vaksin nantinya segera diserahkan ke Bio Farma.
"Saat ini bibit vaksin merah putih direncanakan diserahkan pada PT. Bio Farma pada triwulan 2021 untuk dilakukan uji pra-klinis dan klinis sebelum nantinya memperoleh izin edar jika sudah lulus uji klinis,” kata Wiku di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (31/12).
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
Wiku menyebut ada sejumlah kandidat vaksin yang akan didatangkan melalui kerja sama dengan negara lain. Termasuk Sinovac, Novavax, Astrazeneca, hingga Pfizer. Khusus Sinovac, saat ini sudah ada 3 juta dosis vaksin tersebut yang berada di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga sedang mengupayakan vaksin melalui skema multilateral dengan negara lain melalui GAVI/COVAX.
ADVERTISEMENT
"Banyaknya kandidat vaksin yang ditetapkan bertujuan memastikan kebutuhan vaksinasi dalam negeri tercukupi," ujar Wiku.
Pekerja mengecek kontainer berisi vaksin corona Sinovac setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12). Foto: Muchlis Jr/Istana Presiden/via Reuters
Nantinya, penerima vaksinasi pertama diawali oleh petugas kesehatan, petugas publik, hingga lansia, pada periode kuartal I tahun 2021. Menkes Budi Gunadi Sadikin menargetkan pada Januari 2021, vaksin sudah bisa didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia.
Terkait Vaksin Merahh Putih, Indonesia membentuk konsorsium dan bekerja sama dengan Lembaga Eijkman, LIPI, serta 4 perguruan tinggi, yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.