news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prof Wiku: Hampir Setengah Zona Merah Corona di RI Berada di Pulau Jawa-Bali

21 Januari 2021 18:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan jumlah zona merah di Indonesia kini mencapai 108 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, hampir setengah zona merah berada di Pulau Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
Menurut Wiku, perkembangan kasus corona di Jawa dan Bali dalam 4 pekan terakhir ini telah mengalami perkembangan ke arah yang tidak diharapkan.
"Tren perkembangan zonasi risiko di Pulau Jawa dan Bali ini sempat mengalami penurunan zona merah pada tanggal 3 Januari 2021, yaitu dari 41 kabupaten kota menjadi 32 kabupaten kota. Namun, kemudian angkanya meningkat pada minggu setelahnya, yaitu dari 39 kabupaten kota, dan bahkan meningkat drastis pada minggu ini yaitu menjadi 52 kabupaten kota," jelas Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB yang ditayangkan secara virtual, Kamis (21/1).
"Ini berarti, hampir setengah zona merah di Indonesia berasal dari kabupaten kota di Pulau Jawa dan Bali. Sebagai informasi, zona merah di Indonesia saat ini jumlahnya 108 kabupaten/kota," lanjut Wiku.
Warga menggunakan masker berjalan di samping mural bergambar COVID-19 di jalan Roda 2 Gang Mesin RT 01/01, Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/10/2020). Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO
Wiku kemudian merinci daerah-daerah di Pulau Jawa dan Bali yang masuk ke zona merah selama satu minggu masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
ADVERTISEMENT
Per 17 Januari 2021, terdapat 39 kabupaten/kota yang tercatat masuk zona merah, 30 kabupaten/kota di zona oranye, dan 4 kabupaten/kota di zona kuning. Jumlah ini disebutnya meningkat dibandingkan pekan sebelumnya.
"Hal ini menandakan bahwa kebijakan intervensi pembatasan kegiatan yang dilaksanakan di Pulau Jawa dan Bali yang sudah berlangsung selama satu minggu masih harus terus dioptimalkan. Kita masih memiliki harapan besar pada intervensi pemberlakuan pembatasan kegiatan ini," ucap Wiku.