Prof Wiku: Long Weekend di Rumah Saja, Pandemi Corona Tak Kenal Kata Libur

27 Oktober 2020 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan di Puncak saat long weekend, Minggu (16/8). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di Puncak saat long weekend, Minggu (16/8). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas COVID-19 terus mengingatkan agar long weekend akhir pekan ini jangan sampai menjadi klaster penyebaran corona baru. Imbauan untuk berlibur di rumah saja terus digalakkan untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta masyarakat untuk patuhi imbauan yang diberikan pemerintah. Pihaknya juga telah menyampaikan antisipasi kepada daerah-daerah yang biasa jadi destinasi wisata.
"Untuk daerah-daerah destinasi wisata, dari data yang telah kami sampaikan, kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang," tutur Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/10).
"Bagi masyarakat, kami imbau dengan sangat untuk berlibur di rumah saja. Apabila tidak perlu keluar rumah, masih banyak waktu untuk berlibur di masa yang akan datang," lanjut dia.
Wiku menegaskan virus corona bisa menyerang siapa saja, tidak melihat lokasi, waktu, dan orang yang ditulari. Begitu juga masa-masa liburan panjang seperti yang akan dihadapi yang dapat berpotensi menimbulkan kerumunan.
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
"Pandemi tidak mengenal kata libur. Oleh karena itu, meskipun di masa liburan yang akan kita lalui bersama sebentar lagi. Pemda dan masyarakat harus tetap waspada dan bekerja sama untuk tidak menimbulkan kasus baru," ujar Wiku.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengingatkan pengalaman kenaikan kasus corona saat libur panjang Agustus lalu. Meningkatnya kasus COVID-19 ini tak terlepas dari kerumunan warga di lokasi-lokasi umum hingga minimnya kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Jika tetap bepergian di masa libur panjang ini, Wiku berpesan agar masyarakat bisa melakukan langkah-langkah antisipasi. Mulai dari screening kesehatan diri dari sebelum dan sesudah keberangkatan, hingga patuhi protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).
"Apabila terdapat kebutuhan yang mendesak dan hal tersebut mengharuskan masyarakat untuk melakukan perjalanan, sebagai langkah antisipasi sangat disarankan untuk melakukan screening sebelum maupun sesudah keberangkatan," tutup Wiku.