Prof Wiku: RT yang Berada di Zona Hijau Corona Naik 600% Selama PPKM Skala Mikro

16 Maret 2021 19:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan PPKM skala mikro memasuki minggu ke-5. Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, RT yang konsisten berada di zona hijau naik lebih dari 600 persen per 7 Maret 2021.
ADVERTISEMENT
"Ternyata zona risiko konsisten didominasi zona hijau. Namun perkembangan 4 minggu lebih baik dan meningkat signifikan. Dari 1.400 RT zona hijau di 14 Februari jadi 5.772 RT pada 7 Maret, naik lebih dari 600 persen," kata Wiku dalam keterangannya, Selasa (16/3).
Sementara jumlah zona merah terpantau sempat naik turun dalam beberapa pekan terakhir.
"Sedangkan zona merah meski jumlahnya kecil, sempat meningkat di minggu ke-2 dari 13 jadi 17 RT. Di minggu ke-3 dan 4 menurun jadi 3 RT [zona] merah," tuturnya.
Warga melintas di depan mural bertema menjaga jarak di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Sementara jika dilihat dari jumlah provinsi, Yogyakarta merupakan provinsi dengan zona hijau paling banyak yaitu 2.139 RT. Sementara Jabar memiliki 1.156 RT di zona hijau dan Banten 842 RT.
ADVERTISEMENT
"Yang melapor paling banyak Yogyakarta sebanyak 2.171 RT, Jabar 1.259 RT, dan Banten 952 RT," ungkapnya.
Wiku pun mengapresiasi masing-masing pemda yang melaksanakan PPKM skala mikro, sehingga bisa mempertahankan atau menambah zona risiko hijau di wilayahnya masing-masing. Ia mengimbau daerah lain yang belum mengoptimalkan PPKM skala mikro untuk segera ditingkatkan.
"Kita berharap perkembangan ini bisa meningkat terus ke depannya. Semoga PPKM mikro yang diperpanjang dan diperluas dapat semakin berkontribusi mengurangi angka positif dan kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan, dan mempengaruhi perkembangan nasional secara signifikan," pungkasnya.