Prof Wiku: Tes Corona RI Sudah 82,51% dari Standar WHO, Masih Kejar Pemerataan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pencapaian ini menurut Wiku terjadi atas kerja sama pemerintah dengan berbagai pihak di lapangan. Salah satunya dengan terus memperluas pengetesan corona hingga ke daerah-daerah. Bahkan, jumlahnya pun kian meningkat dengan rata-rata di atas 40 ribu pemeriksaan per hari.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas dan jumlah tes COVID-19 untuk mendapat target WHO yaitu 1:1.000 penduduk per minggu," kata Wiku dalam konferensi persnya, Kamis (22/10)
Menurut Wiku, capaian 82,51 persen ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan Juni 2020, yang masih sangat jauh dari target WHO.
"Di Minggu ketiga Oktober ini, kita telah berhasil mencapai 82,51 persen dari target WHO. Kita harus apresiasi semua pihak, hanya dalam beberapa bulan saja kita sudah mendekati target WHO," jelas Wiku.
ADVERTISEMENT
"Karena sebelumnya pada bulan Juni, Indonesia hanya mampu mencapai 16,86 persen dari target WHO," imbuhnya.
Meski demikian, Wiku meminta semua pihak tak berpuas diri. Pihaknya akan terus mendorong agar ada pemerataan pemeriksaan di sejumlah daerah.
Terlebih, menjangkau wilayah di kepulauan membutuhkan upaya ekstra. Sehingga, ia meminta pemerintah daerah yang mengalami kesulitan atau membutuhkan bantuan dari pusat, untuk segera berkomunikasi dengan Kemenkes maupun Satgas COVID-19.
"Tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah kenyataan bahwa Indonesia berbentuk negara kepulauan. Berbeda dengan negara lain di dunia. Sehingga terdapat kendala besar dalam hal transportasi, logistik, pengiriman spesimen dan pelaporan hasil pemeriksaan, serta distribusi penunjang pemeriksaan," ujar Wiku.
Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, sebelumnya mengungkapkan saat ini memang Indonesia belum memenuhi standar untuk perorangan. Sebab, yang dihitung bukan pemeriksaan spesimen tetapi tes ke orang baru.
ADVERTISEMENT
"Sementara spesimen harian sudah melampaui 270 ribu spesimen. Namun adakalanya satu orang sampelnya lebih dari satu. Sehingga kemampuan kita saat ini adalah 33 ribu orang per hari. Artinya ini peningkatan luar biasa," jelas Doni.
"Sekarang pada posisi 82,51 persen. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan. Banyak pihak yang pesimis kita tidak mampu kurang serius melakukan testing, ternyata sekarang sudah bagus sekali," tutupnya.