Profil Dudung: Pangdam Jaya yang Turunkan Spanduk Rizieq Bersiap Jadi KSAD

16 November 2021 20:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman saat menjadi Pangdam Jaya/Jayakarta. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman saat menjadi Pangdam Jaya/Jayakarta. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Jenderal TNI Andika Perkasa akan dilantik Presiden Jokowi menjadi Panglima. Andika akan menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
ADVERTISEMENT
Pelantikan Andika rencananya akan dilakukan Rabu (17/11), di Istana Negara, Jakarta. Namun belum diketahui pukul berapa pelantikan itu.
Setelah Andika resmi menjabat Panglima TNI, otomatis posisi KSAD kosong. Belakangan Jokowi sudah menjatuhkan pilihan kepada Letjen TNI Dudung Abdurachman untuk menjabat KSAD. Ia akan dilantik besok bersamaan dengan pelantikan Andika menjadi Panglima TNI.
Sebenarnya, Dudung memang digadang menjadi calon kuat KSAD menggantikan Andika.
Lantas bagaimana profil Letjen Dudung Abdurachman?
Dudung Abdurachman merupakan perwira tinggi TNI AD. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965. Ia merupakan lulusan Akmil 1988.
Dudung saat ini menjabat sebagai Pangkostrad. Jauh sebelum itu, ia sudah menduduki berbagai macam jabatan strategis di TNI.
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: kostrad.mil.id
Berikut daftar riwayat jabatan Dudung Abdurachman:
ADVERTISEMENT
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/11). Foto: Instagram/@kodamjayakarta

Karier Moncer Letjen Dudung

Karier Dudung mulai menanjak sejak ia menjabat Gubernur Akademi Militer. Kabarnya, di sinilah Dudung dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Sebab Dudung secara khusus membuat patung Soekarno di Akmil. Megawati hingga Jenderal Andika Perkasa hadir dalam peresmian.
Setelah itu, kariernya semakin naik. Dudung lalu dipercaya menjadi Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Eko Margiyono yang naik jadi Pangkostrad. Dudung meneruskan perjuangan melawan pandemi COVID-19.
Di tengah tugasnya itu, Dudung jadi perhatian karena menurunkan spanduk Habib Rizieq di semua sudut Jakarta dan sekitarnya. Itu dilakukan tak lama setelah Rizieq pulang kembali ke Indonesia.
Tak sampai satu tahun jadi Pangdam Jaya, Dudung kembali menggantikan Eko. Kali ini, menjadi Pangkostrad karena Eko dipercaya menjabat sebagai Kasum TNI.
Kontroversi Dudung belum berakhir. Dudung sempat menyatakan semua agama sama dalam salah satu pengarahannya kepada anggota. Pernyataan itu menuai berbagai reaksi publik.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, hilangnya patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhi Wibowo di Museum Kostrad juga jadi catatan. Ini pertama kali disampaikan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Dudung lalu memberi penjelasan, patung gitu diminta kembali oleh sang pembuatnya, yakni AY Nasution yang juga eks Pangkostrad.